Scroll untuk membaca artikel
Yovanda Noni
Minggu, 04 Oktober 2020 | 14:00 WIB
INFOGRAFIS: Bebas Dari Covid-19 dengan 7 Langkah Cuci Tangan

SuaraJatim.id - Kegiatan belajar - mengajar (KBM)  tatap muka terbatas di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, ditiadakan sementara.

Penyebabnya karana ada warga sekitar sekolah terpapar Covid-19.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Nganjuk, Edy Sukarno, membenarkan penutupan sementara SMAN 1 Sukomoro.

Langkah penutupan ini diambil untuk memutus mata rantai penularan virus Corona.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Jawab Tudingan Korupsi Dana COVID-19

“Iya, karena ada tetangga (sekolah) yang terindikasi itu (kena Covid-19). Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan ya dilockdown saja,” jelas Edy saat dikonfirmasi SuaraJatim.id lewat sambungan telepon, Minggu (4/10/2020).

Menurut Edy, penutupan sementara SMAN 1 Sukomoro tidak menjadi persoalan. Sebab, selama ini proses KBM masih mengedepankan pembelajaran jarak jauh.

Sementara KBM dengan tatap muka terbatas hanya dilakukan sesekali.

Edy tak mengetahui sejak kapan warga sekitar SMAN 1 Sukomoro terpapar Covid-19.

Pihaknya baru tahu setelah pihak sekolah melapor ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Nganjuk belum lama ini.

Baca Juga: Viral, Video Polisi Joged Bareng Biduan di Masa Pandemi Covid-19

Setelah ini, lanjut Edy, SMAN 1 Sukomoro akan dilockdown selama kurang lebih 14 hari.

Selama dilockdown, guru, murid, dan pegawai dilarang berkegiatan di sekolah yang beralamat di Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro, ini.

“Biasanya (waktu lockdown) kita nunggu sampai masa inkubasi 14 hari,” papar Edy.

Ditutupnya SMAN 1 Sukomoro menambah daftar sekolah di Nganjuk yang dilockdown gegara Covid-19.

Selain SMAN 1 Sukomoro, sekolah yang pernah dilockdown di antaranya SMKN 2 Nganjuk, SMAN 1 Berbek, dan SMAN 1 Kertosono.

Selain keempat sekolah tersebut, lanjut Edy, masih ada satu sekolah lainnya yang berpotensi ditutup sementara karena Covid-19.

Sekolah yang dimaksud yakni sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Gondang.

“Di Gondang itu informasi ada salah satu warga (hasil rapid tesnya) baru reaktif. Kita mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, ya monggo (silakan) kami serahkan sepenuhnya (keputusan) kepada warga sekolah,” kata Edy.

Kontributor : Usman Hadi

Load More