“Saya bilang, ‘Pak boleh nggak kami minta informasi apakah ada warga yang namanya Dewi’. Terus selang tiga hari ternyata dicari nggak ada data di BP3TKI Medan, data di BP3TKI Medan itu nggak ada yang namanya Dewi,” ungkap Ninik.
Pengurus KOPI dan Pemdes Gogodeso sempat putus asa. Harapan untuk memulangkan Dewi ke Gogodeso kembali muncul setelah Ninik tetiba menerima telepon dari BP3TKI Medan yang menginformasikan bahwa Dewi telah ‘ditemukan’.
“Seingat saya 26 Maret itu pihak Medan ngasih tahu sama saya. Dewi sudah ditemukan, dia dalam keadaan sehat, dia dalam keadaan selamat, dia juga baik-baik saja. Dia ditampung salah satu keluarga di Medan dan diperlakukan baik,” sebutnya.
Ninik lantas berkoordinasi dengan pihak desa. Mereka kemudian berkoordinasi dengan LP3TKI Surabaya untuk memulangkan Dewi. LP3TKI bersedia menfasilitasi, dan pihak desa diminta menjemput Dewi di Bandara Juanda pada 9 April 2020.
Baca Juga: 552 TKI Ilegal Dipulangkan dari Malaysia
Ada empat orang yang menjemput Dewi, mereka yakni Kepala Dusun Dogong yang mewakili Pemdes Gogodeso, Ninik dari KOPI, dan orang tua Dewi. Hanya empat orang yang menjemput Dewi karena ada pembatasan di masa awal pandemi Covid-19.
Tangis pecah saat Dewi bertemu dengan kedua orang tuanya, Sukron dan Rukayah. Setelah kurang lebih delapan tahun tak bertemu, mereka kembali dipertemukan di Terminal 1 Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo.
Desa Bisa Berperan
Respon Pemdes Kabonagung Nganjuk dalam kasus Parti Liyani dengan respon Pemdes Gogodeso Blitar dalam kasus Dewi Eko Yuliani jelas berbeda. Dalam kasus Parti, Pemdes Kabonagung terkesan takacuh dan tak ambil pusing.
Hal itu tentu sangat disayangkan, mengingat pihak desa sebenarnya bisa berkontribusi lebih dalam merespon kasus yang menjerat PMI di negeri seberang. Bukan justru pihak desa lepas tangan terhadap kasus yang menimpa warganya.
Baca Juga: Lagi, Malaysia Deportasi Ratusan TKI di Tengah Pandemi Corona
Menurut Direktur Infest Muhammad Irsyadul Ibad, minimal ada dua peran yang bisa dimaikan pemdes. Pertama memberikan pendampingan psikologis ataupun mensupport keluarga PMI yang sedang memiliki masalah di luar negeri.
Berita Terkait
-
Iming-iming Gaji Besar, Unit Apartemen Kalibata City Disulap jadi Penampungan Pekerja Migran Ilegal
-
Nasabah BRI Belanja di Malaysia, Singapura dan Thailand Tidak Perlu Tukar Uang
-
KPK Kebut Dokumen Affidavit untuk Kasus Paulus Tannos di Singapura Sebelum 30 April 2025
-
KPK Siapkan Dokumen Affidavit untuk Perkara Paulus Tannos di Singapura
-
Singapura Berikan Bansos Tunai Rp 76 Juta untuk Warga yang Kena PHK
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Berikut Ini Kisah Sukses Bening by Helena Bersama BRI
-
Gubernur Khofifah Komitmen Bangun Moderasi Beragama Diajarkan Sejak Dini, Jaga Sinergi dengan BNPT
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia