Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 03 November 2020 | 08:30 WIB
Ilustrasi pemerkosaan (Shutterstock).

SuaraJatim.id - Tragis nian pengalaman hidup yang dialami gadis SMP di Buleleng, Bali, ini. Ia disekap lalu dirudapaksa 10 pria. Ironisnya, 7 dari 10 pelaku masih berusia di bawah umur.

Saat ini kesepuluh pria tak berperikemanusiaan itu ditetapkan sebagai tersangka setelah ditangkap hari Senin (26/10), oleh aparat kepolisian setempat.

"Tapi hanya tiga pelaku yang bisa ditahan. Sebab, tujuh pelaku lainnya masih anak di bawah umur," kata Kapolres Buleleng Ajun Komisaris Besar Made Sinar Subawa dalam keterangan resmi, Sabtu (31/10/2020).

Ketiga tersangka yang ditahan antara lain adalah Gede Putra Ariawan alias Wawan, pemuda berusia 19 tahun asal Desa Alasanger, Kecamatan Buleleng.

Baca Juga: Tega! Kakek 72 Tahun di Mempawah Rudapaksa Anak Tetangga yang Masih SD

Dua lainnya ialah Arya Gunawan alias Berit (22) warga Panarungan, dan Putu Rudi Ariawan (19), juga warga Penarungan.

Sedangkan tujuh tersangka yang tak ditahan karena masih di bawah umur ialah GA, E, S, GP, KD, KJ, dan T.

"Ya mereka masih di bawah umur, rata-rata usia 15 tahun sampai 17 tahun," kata Made Sinar Subawa.

Namun, kapolres memastikan ketujuh tersangka yang masih di bawah umur itu tetap diproses hukum sesuai perbuatannya.

Ia menuturkan, kesepuluh tersangka memerkosa siswi SMP pada hari Minggu (11/10) malam hingga Senin (12/10), kala korban hendak mengisi bahan bakar minyak untuk sepeda motornya.

Baca Juga: Kronologis Gadis Batam Mau Ditelanjangi dan Diperkosa di Marina

Kronologis kasusnya seperti ini. Berdasar keterangan polisi, kala itu korban berpamitan kepada orang rumah untuk pergi ke rumah teman guna mengerjakan tugas dari sekolah.

Dalam perjalanan, sepeda motor korban mendadak mati mesin karena kehabisan bensin. Ia lantas menghubungi temannya berinisial KD agar bisa membelikannya bensin di SPBU.

Tapi, KD datang bukan membawa bensin, melainkan mengajak korban ke rumah rekannya berinisial KJ.

"Di rumah KJ itulah korban diperkosa secara bergiliran bersama Berit dan Rudi. Itu pukul 23.00 WITA," kata Sinar Subawa.

Setelah merudapaksa, ketiga pelaku menyekap korban. Mereka tak memperkenankan korban pulang ke rumah.

Keesokannya, Senin (12/10) pagi pukul 05.00 WITA, korban yang keterbelakangan mental kembali dirudapaksa oleh pemilik rumah, KJ.

Seusai KJ, datang dua lelaki yang memaksa korban untuk memenuhi napsunya. Dengan demikian, semalam suntuk korban diperkosa enam orang.

Sementara Minggu sore, korban dibawa oleh tersangka Berit, Rudi, KJ ke Desa Alasangker dengan alasan sepeda motor perempuan itu diperbaiki di bengkel.

"Ternyata di sana, korban diperkenalkan ke tersangka Wawan dan GA. Korban diperkosa di semak-semak oleh kedua tersangka itu," kata dia.

Selanjutnya, oleh tersangka Wawan, korban dibawa ke bengkel dan di sana kembali dirudapaksa oleh lelaki yang kekinian belum diketahui identitasnya.

Tak berhenti di situ, korban ditelepon oleh temannya berinisial E yang berpura-pura ingin menjemput dan membawa pulang gadis malang itu.

"Tapi setelah dijemput, E membawa korban ke sebuah rumah dan kembali diperkosa."

Keluarga yang sejak korban pergi dan tak pulang telah melakukan pencarian. Korban baru ditemukan keluarga di Desa Alasangker, Selasa (13/10).

"Jadi, pelaku ini tidak saling kenal. Dugaan kami, karena ada yang melihat korban kali pertama dirudapaksa, akhirnya ikut serta. Ada pula yang pura-pura mengantarkan pulang tapi berbuat sama," kata dia.

Kekinian, Sinar Subawa mengungkapkan kondisi korban masih traumatis. Korban masih didampingi oleh psikolog.

"Ini perbuatan yang sangat keji. Kami akan menanganginya secara profesional," katanya.

Load More