Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 09 November 2020 | 09:43 WIB
Dokumentasi--Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memberi keterangan pers soal dampak pandemi COVID-19 pada aspek sosial-ekonomi dunia. (Antaranews)

SuaraJatim.id - Universitas Johns Hopkins mencatat kasus virus corona baru (COVID-19) di dunia menembus angka 50 juta pada Minggu 08 November 2020.

Data menunjukkan bahwa lebih dari 1,25 juta orang meninggal karena COVID-19, sementara pasien sembuh hampir berjumlah 32,9 juta pasien.

Negara yang paling parah terdampak pandemi COVID-19, AS, melaporkan hampir 9,9 juta infeksi dan 237.000 lebih kematian, yang kemudian disusul oleh India dan Brazil.

India mencatat jumlah kasus COVID-19 tertinggi kedua di dunia, dengan 8,5 juta lebih kasus. Sementara itu, Brazil melaporkan kematian tertinggi setelah AS dengan hampir 162.300 kematian.

Baca Juga: SARS CoV 2 Bukan Virus Buatan, Peneliti Buktikan Corona Ada di Trenggiling

Secara keseluruhan virus corona telah menyebar ke 190 negara dan wilayah sejak pertama kali muncul di China pada Desember lalu.

Salah satu solusi medis yang dinanti-nanti adalah vaksin yang ampuh dan aman dalam mengatasi COVID-19. Demikian dikutip dari Antara yang menukil dari Anadolu.

Sampai saat ini beberapa perusahaan farmasi di beberapa negara telah menghasilkan vaksin yang telah diuji klinis namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memberikan persetujuan pemakaian vaksin tersebut.

Load More