Kelak, para bajingan itu menjadi bagian dari pasukan Pelopor yang legendaris itu. Anggota Pelopor ini tersebar di Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi. Mereka menjadi orang baik, meninggalkan hal-hal buruk yang mereka lakukan.
Tak lama kemudian, tulis Smasul A Hasan dalam bukunya, Pesantren Sukorejo dipenuhi oleh "santri" baru, yakni para bajingan dari Madura dan beberapa wilayah di Tapal Kuda Jatim. Kiai As'ad kemudian memberi motivasi kepada mereka untuk menempuh jalan mulia, yakni berjuang melawan penjajah.
Kiai As'ad kemudian mempercayakan pelatihan olah fisik dan rohani untuk para bajingan itu kepada Mabruk dan Abdus Shomad, santrinya yang telah mendalami ilmu kanuragan. Tidak hanya dilatih fisik, mereka juga diberi amalan atau ijazah dzikir agar mereka selamat dari serangan musuh, yang di lingkungan budaya Madura dikenal sebagai "jaza'".
Bahkan, KH Syamsul Arifin, abah dari Kiai As'ad, juga turut membekali "jaza" kepada para bajingan itu. Beberapa dari mereka juga diajari ilmu menghilang yang biasa digunakan oleh anggota Pelopor untuk mencuri senjata di gudang penjajah.
Baca Juga: SM Amin Diberi Gelar Pahlawan, Begini Kata Gubri
Maka, kata Samsul A Hasan, ketika pecah pertempuran 10 Novermber 1945, pasukan mantan bajingan ini juga ikut ambil bagian, khususnya di wilayah Tanjung Perak, Jembatan Merah dan di wilayah Wonokromo, Surabaya. Mereka dimobilisasi dari Situbondo dan sekitarnya dengan menggunakan kereta api. Agar tidak ketahuan musuh, pasukan itu diberangkatkan secara bergelombang.
Sejarah kemudian mencatat bahwa pertempuran tidak seimbang antara pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Mallaby itu mengalami kekalahan, bahkan sang jenderal tewas di tangan Arek-Arek Suroboyo bersama kekuatan masyarakat lain di Jatim itu, termasuk mantan bajingan binaan Kiai As'ad.
Peristiwa itu kemudian diabadikan oleh keputusan negara sebagai Hari Pahlawan. Pemerintah juga menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada KHR As'ad Syamsul Arifin pada 9 November 2016.
Terkait pilihan Kiai As'ad untuk memberdayakan kaum bajingan itu, Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo KHR Ahmad Azaim Ibrahimy mengatakan ada sejumlah pelajaran penting yang bisa dimaknai oleh generasi saat ini.
Menurut ulama muda kharismatik ini, upaya Kiai As'ad memberdayakan para bajingan untuk mengusir penjajah itu memberi pelajaran tentang berprasangka baik terhadap manusia dan lebih tinggi lagi kepada Allah.
Baca Juga: Hari Pahlawan Nasional: Berikut Daftar Kata Mutiara Para Pahlawan Tanah Air
"Prasangka baik kita ini adalah energi yang luar biasa. Kita saat ini sedang krisis energi positif. Jadi, seburuk apapun tampilan orang, kita harus selalu berprasangka baik kepada Allah. Allah yang bisa membolak balikkan hati. Yang dulunya dinilai tidak bermanfaat, bisa menjadi bermanfaat, bahkan hingga akhir hayatnya," tutur cucu dari Kiai As'ad ini.
Berita Terkait
-
Daftar Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah, Ada Kakek Anies Baswedan hingga Lafran Pane Pendiri HMI!
-
Ulasan Buku Kartosoewirjo Pahlawan atau Teroris?, Sebuah Refleksi di Hari Pahlawan
-
7 Rekomendasi Film Indonesia Bertema Pahlawan, Ada Kartini hingga Gie
-
Kumpulan Kata-kata Mutiara dari Pahlawan Nasional, Jadikan Teladan dan Renungan
-
Ditinggal Jokowi Ke Kamboja, Wapres Maruf Amin Pimpin Peringatan Hari Pahlawan Di TMP Kalibata
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Kabar Terbaru Awak Kapal yang Terbakar di Perairan Lamongan: 2 Orang Meninggal
-
Buka Puasa Gratis dan Konser Musik? BRI Hadirkan Festival Ramadan Meriah di GBK!
-
Kronologi Kapal Tongkang Batu Bara Meledak di Lamongan, Suara Dentuman Bikin Warga Panik
-
Sidak Harga Jelang Lebaran di Surabaya, Pemkot Bongkar Fakta Minyak Goreng 'Tekenal'
-
Masjid Al Akbar dan Ampel Jadi Langganan Pengemis Musiman, 5 Orang Diamankan Satpol PP Surabaya