SuaraJatim.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sedang menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Larangan Minuman Beralkohol di Indonesia. RUU ini tengah dalam fase pembahasan.
Ada banyak pasal dibahas dalam RUU tersebut, termasuk soal siapa dan dimana bisa mengonsumsi, lalu terkait penghapusan kandungan alkohol di dalam minuman tersebut.
Anak-anak sekarang mungkin tahunya minuman beralkohol itu hanya meliputi bir dan minuman keras bermerek buatan pabrik-pabrik saja. Padahal, sebenarnya ada banyak minuman tradisional lainnya yang juga mengandung alkohol.
Di bawah ini SuaraJatim hanya menulis 6 mihol saja yang disarikan dari berbagai sumber. Padahal, sebenarnya ada banyak sekali minuman tradisional berkandungan alkohol rendah di Tanah Air.
Baca Juga: Saham Produsen Minuman Beralkohol Tumbang Imbas Isu Pelarangan
Misalnya tuak, bandrek, legen, es tape, dan lain sebagainya. Nah, berikut ini 7 minuman beralkohol tradisional Indonesia yang sudah ada sejak zaman dulu kala:
Minuman Tuak
Hampir setiap wilayah di Indonesia punya tuak. Salah satunya Lombok. Tuak Lombok dihasilkan dari bunga aren. Di Jawa ada juga tuak Tuban, salah satu daerah pesisir utara Jawa Timur.
Tuak ini dibuat dari bunga aren yang diambil airnya. Butuh waktu semalaman untuk mengolahnya. Mulai dari menunggu sari-sari bunga keluar, hingga airnya mengalir memenuhi cawan atau ember penampung.
Air yang keluar itulah yang disebut sebagai sari bunga aren. Kemudian, sari bunga aren dicampur akar pohon bujur yang sudah dipotong-potong. Akar bujur memberi efek warna merah muda. Juga berperan meningkatkan kadar alkohol.
Baca Juga: Pelarangan Sedang Dibahas DPR: Saham Produsen Minuman Beralkohol Tumbang
Kadar alkohol tuak yang baru jadi berkisar 8 persen. Tuak beralkohol rendah ini kemudian dipindah ke jeriken lalu dilakukan penyulingan agar alkoholnya meningkat.
Minuman Sopi
Minuman ini merupakan bagian dari kekayaan Flores bagian timur, Indonesia. Sopi dihasilkan dari fermentasi enau atau aren, yang dalam bahasa ilmiah disebut arenga pinnata. Proses pembuatannya memakan waktu cukup panjang.
Air pohon enau atau sageru, dimasukkan ke wadah, dicampur dengan bubuk akar husor. Gunanya, supaya air itu tidak mengental menjadi gula merah. Setelah itu air dimasak hingga keluar uap.
Uap-uap yang jadi air dimasukkan ke bambu. Air itu didiamkan beberapa hari sampai kadar alkoholnya tinggi. Setelah dirasa cukup, air yang sudah menjadi sopi itu dipindahkan ke dalam botol.
Sopi bagi masyarakat Flores layaknya sebuah simbol kebersamaan. Biasanya sopi disajikan dalam momen-momen khusus, ritual, atau upacara daerah. Beberapa keluarga juga menghidangkan sopi untuk tamu-tamunya.
Dalam kultur mereka, sopi dianggap sebagai minuman prestisius.
Arak Bali
Minuman ini dipakai untuk keperluan upacara adat dengan ritual tertentu. Sama seperti daerah lain, tujuannya untuk keakraban. Arak dibuat dari fermentasi dari sari kelapa dan buah-buahan.
Kalau tuak memiliki kadar alkohol tak lebih dari belasan persen, arak Bali disinyalir punya kadar lebih tinggi, yakni mencapai 30-50 persen. Dalam takaran yang tak pas, arak bakal memabukkan. Namun, fungsi utama arak bukan untuk membuat orang mabuk.
Umumnya, arak diminum dengan campuran, seperti jus atau sirup supaya rasanya lebih nikmat. Belakangan, arak bali dikonsumsi secara umum pula oleh masyarakat sekitar.
Minuman Ballo
Ballo adalah tuak atau araknya orang Sulawesi Selatan. Ballo terbuat dari pohon nipa. Bisa juga dibuat dari beras atau pohon lontar (ballo tala). Masing-masing memiliki nama yang berbeda. Orang zaman dulu percaya, ballo dipakai untuk minuman perjamuan tamu-tamu kerajaan. Namun, makin ke sini, penikmatnya semakin meluas, tak terbatas kalangan. Mulai orang biasa hingga bangsawan gemar menikmati ballo. Kadar alkoholnya mirip tuak dan arak.
Swansrai
Ini minuman khas Papua. Ibarat kata tuaknya orang Papua lah. Minuman yang dihasilkan dari fermentasi air pohon kelapa yang sudah tua ini menjadi minuman khas orang Papua. Layaknya tuak dan arak, swansrai memiliki kadar alkohol lumayan tinggi, yakni berkisar 20-30 persen. Swansrai banyak dijumpai di daerah Biak. Swansrai diminum untuk keakraban dan kekeluargaan.
Cap Tikus
Pernah dengar minuman cap tikus? Minuman ini merupakan minuman tradisional orang Minahasa. Cap Tikus mengandung alkohol, sama seperti swansrai, tapi lebih tinggi. Yakni lebih dari 40 persen.
Memang, kadar alkohol tersebut tergantung dengan teknik penyulingannya. Makin sering disuling dengan baik, kadar alkoholnya makin tinggi. Cap Tikus dibuat dari air nira atau saguer. Mirip seperti sopi yang ada di Flores.
Berita Terkait
-
Waspada! MUI Ingatkan Pemudik Soal Jamu Gratis Beralkohol Tinggi di Jalur Mudik
-
Diduga Ditenggak Bahlil Lahadia, Apa Itu Whisky dan Bedanya dengan Minuman Beralkohol Lain?
-
Tidak Hanya Buta Seperti Kurnia Meiga, Begini Kerusakan Tubuh Akibat Kecanduan Alkohol
-
Ditawari Minuman Beralkohol di Luar Negeri, Reaksi Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Jadi Sorotan
-
8 Arti Mimpi Minum Alkohol: Pelampiasan Stres atau Pertanda Nasib Buruk?
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
-
Warga Pilih Beli Emas Batangan, Penjualan Emas Perhiasan Turun di Pekanbaru
Terkini
-
Dokter di Malang Diduga Cabuli Pasiennya, Polisi Turun Tangan
-
Gubernur Khofifah : Perempuan Harus Jadi Pilar Ketangguhan Bangsa di Tengah Krisis Global
-
Rizki Sadig Kembali Pimpin PAN Jawa Timur
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan