SuaraJatim.id - Jika pengganti Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) dari Partai Gerindra lagi, maka nama Fadli Zon disebut-sebut cocok sebagai penggantinya.
Hal ini disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin. Selain Fadli Zon, sejumlah nama lain yang menurut dia cocok Sandiaga Uno dan Dasco. Keduanya juga merupakan politisi Gerindra.
Seperti diketahui, Edhi Prabowo sekarang telah menyatakan mundur dari jabatan Menteri KKP. Ini lantaran terjerat kasus suap ekspor benur atau benih lobster yang membelitnya.
Edhy sendiri sekarang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Anti Korupsi (KPK) bersama tujuh tersangka lain, mulai dari istrinya, asisten pribadi, staf khusus menteri dan pihak penyuapnya.
Karena Edhy mundur, maka Menurut Ujang kursi Menteri KKP masih berpeluang diberikan kembali kepada Partai Gerindra seiring sepeninggalan Edhy.
"Soal siapa sosok pengganti Edy Prabowo, jika penggantinya dari Gerindra lagi ada beberapa nama yang layak seperti Fadli Zon, Dasco, dan Sandi," kata Ujang dihubungi Suara.com, Jumat (27/11/2020).
Namun, menurut Ujang, Prabowo seharusnya dapat condong mendorong Fadli Zon apabila memang kursi di KKP masih jatah Partai Gerindra.
"Jika Prabowo ingin aman, maka FZ yang mesti didorong jadi Menteri KKP. Agar masuk pemerintah dan tak banyak mengkritik pemerintah. Jika penggantinya di luar Gerindra. Tapi semua itu tergantung Jokowi dan suka-suka Jokowi," kata Ujang.
Ujang mengatakan meski dikenal vokal terhadap pemerintah, ia memperkirakan Fadli Zon akan sungkan menolak perintah Prabowo bilamana dipercaya Jokowi menjadi Menteri KKP.
Baca Juga: Cari Pengganti Edhy Prabowo, Jokowi Diprediksi Tak Bakal Reshuffle Kabinet
"Jika itu perintah Prabowo dan perintah partai, Fadli Zon pasti akan bersedia. Sebagai kader Gerindra, kemungkinan dia tak menolak," kata Ujang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan ad interim menggantikan Edhy Prabowo yang telah berstatus tersangka kasus suap izin ekspor benih lobster.
Penunjukan Luhut sebagai Menteri KP ad interim tersebut berdasarkan surat yang diteken Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Rabu (25/11).
"Menko telah menerima surat dari Mensesneg yang menyampaikan bahwa berkaitan dengan proses pemeriksaan oleh KPK terhadap Menteri KP, maka Presiden menunjuk Menko Maritim dan Investasi sebagai Menteri KP ad interim," kata Juru Bicara Menko Maritim dan Investasi Jodi Mahardi dalam keterangan di Jakarta, Kamis (26/11/2020).
Berita Terkait
-
Cari Pengganti Edhy Prabowo, Jokowi Diprediksi Tak Bakal Reshuffle Kabinet
-
Sandiaga dan Fadli Zon Disebut Layak Gantikan Edhy, Prabowo Pilih Siapa?
-
'Hilang' Sejak Edhy Dicokok KPK, Pengamat: Prabowo Dilema, Maju-Mundur Kena
-
Novel Pimpin Penggeledahan, 11 Mobil Penyidik KPK Datangi Kantor KKP
-
Ironis, Sebelum Diciduk KPK, Edhy Prabowo Pernah Cuit Korupsi Musuh Bersama
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Hebat, Danantara dan BRI Gerakkan Ratusan Relawan serta Salurkan Puluhan Ribu Paket
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim
-
Dalih Belajar Agama Terbongkar, WNA Amerika Dideportasi dari Tulungagung
-
Kasus Polisi Bunuh Mahasiswi UMM Diduga Motif Harta, Keluarga Bantah Korban Hamil!