Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Stephanus Aranditio
Kamis, 21 Januari 2021 | 17:53 WIB
Bangunan Rumah Sakit Mitra Manakarra yang roboh akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat. [Antara Foto/Sigid Kurniawan]

SuaraJatim.id - Manajer PLN UP3 Mamuju Setiawan mengungkapkan bahwa aliran listrik di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat sudah mulai normal 98 persen pasca diguncang gempa pada 14-15 Januari 2021 lalu.

Setiawan menjelaskan ada sebanyak 872 gardu yang terdampak sehingga aliran listrik sempat padam beberapa hari di Mamuju dan Majene.

"Sampai dengan 20 Januari kemarin sudah kami menormalkan 846 atau 98 persen," kata Setiawan dalam jumpa pers virtual, Kamis (21/1/2021).

Dia menyebut masih ada 16 gardu di Kecamatan Ulumanda, Majene yang belum bisa diperbaiki karena akses jalan masih rusak.

Baca Juga: Hari Ini Korban Meninggal Dunia Gempa Sulbar Bertambah Jadi 91 Jiwa

"Akses di Kecamatan Ulumanda ada lima desa di sana belum bisa diakses karena tidak bisa mobilitas tiang untuk pengganti tiang yang rusak di lokasi," ujarnya.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB mencatat sudah ada 91 korban jiwa akibat gempa Sulbar, 18 orang selamat, dan 3 orang dinyatakan hilang karena tak ditemukan selama operasi SAR.

Selain itu, tercatat korban luka berat sebanyak 404 orang, luka sedang 240 orang, dan luka ringan 1.474 orang.

Kemudian 77.562 orang juga masih mengungsi, dengan rincian 57.827 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 19.735 orang mengungsi di Kabupaten Majene.

Potensi gempa susulan masih akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan dengan intensitas gempa yang mulai berkurang.

Baca Juga: Update Gempa Sulbar: Korban Meninggal 91 Jiwa, 77.562 Orang Masih Mengungsi

Warga yang tinggal di pesisir pantai juga diimbau untuk segera melakukan evakuasi mandiri menjauhi pantai jika terjadi gempa kuat di pantai, mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada tahun 1969.

Begitu pula dengan masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan atau yang melewati jalan di tepi tebing curam, perlu waspada karena gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran/landslide dan runtuhan batu/rock fall.

Masyarakat diminta selalu waspada dan mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui situasi terkini.

Load More