SuaraJatim.id - Aksi sekelompok pemuda dan pemudi mengaku sebagai polisi dan menggunakan strobo di jalanan viral di sosial media.
Para muda-mudi tersebut mengerjai warga dengan mengaku sebagai polisi dan meminta warga agar menepi dari jalanan.
Dalam unggahan yang dibagikan akun Instagram @smart.gram, aksi tersebut diduga di lakukan di sebuah ruas jalan Kota Metro, Lampung.
Mereka menaiki sebuah mobil dan menyalakan strobo dan pengeras suara mobil. Lewat pengeras suara tersebut, mereka mengumumkan kepada warga agar menepi dan menyuruh mereka melakukan sesuatu.
"Untuk semua para warga diharapkan menjaga 3 M, menjaga jarak, memakan boti," kata salah satu pemuda yang duduk di kursi tengah.
Adapun boti yang disebutkan diduga mengarah pada salah satu jenis barang haram yang masuk dalam kategori narkoba.
Pengumuman tersebut lantas memancing tawa teman-temannya seisi mobil itu.
Kemudian salah seorang pemuda lain yang duduk di kursi penumpang depan bergantian menggunakan strobo mengaku sebagai polisi.
"Kami dari Reserse Kriminal Polres Metro, harap menepi ke sebelah kiri, harap menepi!" perintahnya kembali ditertawakan para kawan-kawannya.
Baca Juga: Bacok ABG Lagi Boncengi Cewek, Pelaku Geng Motor di Cengkareng Tertangkap
Video tersebut lantas viral dan langsung membuat aparat turun tangan.
Buntutnya, para muda-mudi tersebut terciduk dan diminta menuliskan surat pernyataan.
Mereka juga diminta membuat video permintaan maaf yang diunggah ke sosial media.
"Saya mewakili teman saya berlima ingin meminta maadf pada Senin 1 Februari 2021 yaitu kesalahan yang tidak pantas menggunakan strobo untuk kepentingan pribadi," kata seorang pemudi yang ikut dalam aksi tersebut.
"Kami meminta maaf kepada pihak-pihak yang disebutkan di video tersebut. Dengan surat pernyataan ini kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan tersebut," sambungnya.
Kontan, aksi mereka pun menuai reaksi dari warganet. Tak sedikit warganet yang merasa heran dengan aksi iseng mereka mengaku sebagai polisi.
"Halaah, kalau begini melulu ujung-ujungnya mending pasal-pasal dihapus saja lah biar masyarakat sendiri yang menjadi hakim," tulis @oytesarp*******.
"Tolong dong konten-konten sampah begini harus ditindak tegas, jangan hanya klarifikasi, minta maaf, materai. Warga Indonesia sudah muak dengan konten sampah," saran @dewi******.
"Suruh gantiin tugas polisi aja yang imbau-imbau kalau ada kerumunan, tapi kalan kaki keliling kota, seminggu lah cukup," saran @frezka******.
Berita Terkait
-
Cicipi Minuman Lalu Ditaruh Lagi ke Kulkas, Remaja Ini Bikin Publik Murka
-
Bacok ABG Lagi Boncengi Cewek, Pelaku Geng Motor di Cengkareng Tertangkap
-
Remaja Putri Ditemukan Selamat Setelah Hilang Tiga Hari di Laut Lancok
-
Dituduh jadi Selingkuhan, Remaja Posesif Tikam Teman Pacarnya Berkali-kali
-
Pamer Potret Masa Remaja, Raffi Ahmad Plek-ketiplek Dimas Ahmad
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Apresiasi pada Paskibraka Nasional, BRI: Dukungan terhadap Dedikasi dan Kedisiplinan
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025