SuaraJatim.id - Sejumlah titik banjir yang menerjang Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ada yang mulai surut. Namun beberapa lagi masih menggenang tinggi, Senin (08/02/2021).
Di kecamatan ini ada enam desa dengan 12 dusun yang kebanjiran akibat jebolnya tanggul sungai setempat sejak beberapa hari lalu. Enam desa itu adalah Desa Gondangmanis, Banjarsari, Brangkal, Pucangsimo, Bandarkedungmulyo, dan Desa Brodot.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, di Desa Gondangmanis sebelumnya ada empat dusun (Dusun Gondangmanis, Manisrenggo, Prayungan, dan Kandangan) terendam.
Namun kini, hanya satu dusun saja yang masih terendam, yakni Dusun Prayungan. Ketinggian air di Prayungan antara 60 hingga 80 centimeter (tren surut). Sedangkan di tiga dusun lainnya (Gondangmnais, Kandangan, Manisrenggo) kondisi air sudah surut.
Baca Juga: Pengungsi Banjir Jombang Butuh Air Bersih, Obat, Susu Bayi dan Popok
"Data terakhir atau Minggu malam, tiga dusun di Desa Gondangmanis sudah surut," kata kata Supervisor Pusdalops BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang Stevie Maria, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com.
Kemudian Desa Banjarsari hanya ada satu dusun saja diterjang banjir, yakni Dusun Gisikan. Namun demikian, air bah berangsur surut di dusun yang berpenduduk 716 jiwa ini. Ketinggian banjir 10 sampai 20 centimeter dengan tren surut.
Untuk Desa Brangkal terdapat dua dusun, yakni Brangkal dan Proko yang terkena banjir. Saat ini ketinggian air antara 50 sampai 60 centimeter dengan tren surut. Dusun Brangkal dihuni 353 jiwa, sedangkan Proko sebanyak 300 jiwa.
Sedangkan untuk Desa Pucangsimo hanya satu dusun saja masih terendam, yakni Dusun Simo. Ketingggian air di dusun berpenghuni 3500 jiwa ini antara 20 sampai 40 centimeter dengan tren surut.
Jika beberapa desa mulai surut, tidak demikian dengan Desa Bandar Kedungmulyo. Ada tiga dusun di sana yang diterjang banjir. Masing-masing Dusun Bandar Kedungmulyo yang dihuni 1770 jiwa. Ketinggian banjir di dusun ini masih stabil, antara 70 – 80 centimeter.
Baca Juga: Penyakit Kulit dan Diare Mulai Menyerang Pengungsi Banjir Jombang
Kondisi serupa juga terjadi di Dusun Kedunggabus. Di dusun tersebut ketinggian air juga belum menapakkan tren surut, yakni masih 70 – 80 centimeter. Dusun Kedunggabus dihuni 1500 jiwa. Semuanya mengungsi.
"Hanya ada satu dusun di Desa Bandar Kedungmulyo yang airnya sudah surut. Yaitu Dusun Kedungasem. Bahkan tida terjadi genangan di dusun yang berpenduduk 750 jiwa ini. Perkembangan ini perkembangan terakhir atau Minggu malam," kata Pepi, panggilan akrab Stevie Maria.
Terakhir adalah Desa Brodot. Di desa ini ada satu dusun yang terkena banjir, yakni Dusun Delik. Ketingggian banjir di dusun yang berpenghuni 675 jiwa tersebut juga masih stabil. Ketinggiannya antara 25 sampai 40 centimeter.
Seperti diberitakan, banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo disebabkan beberapa titik tanggul jebol. Diantaranya, dua tanggul Sungai Avur di Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kamis (4/2/2021) sekitar jam tiga dini hari.
Dua titik tanggul yang jebol itu satu ada di Dusun Plosorejo dengan lebar kurang lebih 20 meter dan di Dusun Kedunggabus sepanjang 10 meter. Sementara di Desa Gondangmanis tanggul jebol seluas 20 meter. Tepatnya di Dusun Prayungan. Lagi-lagi, air tersebut masuk area persawahan.
Juga di Desa Brangkal, tanggul Sungai Avur jebol di dua titik. Masing-masing sepanjang 10 dan 7 meter. Jebolnya tanggul ini sekitar pukul setengah enam pagi. Pada Sabtu (6/2/2021), banjir di Dusun Manisrenggo, Gondangmanis mulai surut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat