SuaraJatim.id - Longsor terjadi di area persawahan seluas 800 meter persegi di kawasan lereng Gunung Penanggungan di Dusun Kemendung, Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojoketo.
Terjadinya longsor di lereng Gunung Penanggungan diperkirakan karena hujan deras yang terus mengguyur sejak Kamis (18/2-2021).
Terlebih, kondisi persawahan yang belum berbentuk tingkat atau terasering, semakin membuat kondisi menjadi rawan. Peristiwa tersebut menyebabkan satu kandang sapi tertimpa longsoran material tanah dan batu.
"Sejak Kamis lalu, hujan terjadi tiga sampai empat jam di area itu. Dan menyebabkan longsoran persawahan milik delapan petani, dengan ketinggian 150 meter persegi, dan lebar 70 meter persegi," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Mochammad Zaini, Sabtu (20/2/2021) dilansir dari jatimnet.com---jaringan Suara.com.
Zaini mengatakan, longsor terjadi pada Kamis, 18 Februari 2021 sekitar pukul 19.00 WIB. Baru diketahui warga sekitar pada Jumat paginya. Sehingga, merusak area persawahan yang berisikan padi berusia 80 hari masa tanam.
"Sawah milik petani yang mengalami longsor itu terbagi menjadi tujuh petak, dan itu semua sudah ditanami padi. Selain itu, kandang sapi ukuran 5x6 meter persegi milik warga juga hancur tertimpa longsor," bebernya.
Potensi rawan longsoran bisa terjadi, lanjut Zaini, pihaknya berharap agar warga tetap waspada akan terjadinya longsoran susulan di area persawahan. "Kita sudah assesment kondisi di sana, diharap warga menjauh dari lokasi longsoran. Solusinya dibuat terasering seperti di Bali," tandasnya.
Sementara, Ketua Relawan SESE Sarfin Hadi Siswoyo mengatakan, pihaknya pada Kamis, 18 Februari lalu juga telah melakukan evakuasi tiga pohon tumbang dengan rata-rata diameter 70 sentimeter melintang di tengah jalan di Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas.
"Memang angin kencang, dan hujan cukup kencang waktu itu. Ada tiga pohon tumbang ke jalan," ucapnya.
Baca Juga: Hutama Karya Tutup Tol JORR S Imbas Banjir dan Longsor
Peristiwa tersebut, terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Kondisi tersebut sempat membuat akses jalan tertutup, hingga menyebabkan kemacetan selama 40 menit.
Lanjut Udi panggilan akrabnya, pihaknya bersama warga sekitar, BPBD, dan Koramil setempat langsung melakukan evakuasi tiga pohon itu menggunakan parang, dan chaisow.
"Kurang lebih 40 menit evakuasi saat itu, beruntung tidak ada korban. Harapannya kalau hujan dan angin kencang pengendara tidak melintas area yang banyak pohon. Apalagi belakangan kondisi di Trawas sering turun hujan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Magetan untuk Jaga Daya Beli Masyarakat pada Bahan Pokok
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak