Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 04 Maret 2021 | 16:42 WIB
Rumah terduga teroris yang digeledah Densus 88 di Surabaya / [SuaraJatim.id / Dimas Angga P]

SuaraJatim.id - Pemerintah Kota Surabaya melakukan pendekatan kepada keluarga para terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror beberapa waktu lalu. Terutama keluarga yang memiliki anak kecil.

Saat ini, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), melakukan pendekatan pada para anak terduga teroris yang sudah diamankan oleh Densus 88.

Namun saat ini terkendala, karena tidak semua keluarga tersebut menerima uluran tangan dari DP5A, sehingga Pemkot Surabaya bekerja keras guna merangkul keluarga terduga teroris ini.

"Ini masih proses, karena mungkin mereka juga butuh waktu," ujar Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriaditya Prajatara pada SuaraJatim.id, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga: Syaifudin Warga Surabaya Dicacah Celurit di Rumahnya, Pelaku Warga Madura

Pemkot Surabaya sendiri pernah melakukan hal serupa, pada anak dari pelaku pengeboman Mapolrestabes Surabaya pada 14 Mei 2018 lalu. Pemkot Surabaya mencoba melakukan pendekatan psikologis pada anak tersebut.

Tak hanya pada keluarga para terduga teroris baru-baru ini, Pemkot juga membantu korban bocah yang selamat dari kebakaran, yang pada waktu itu menewaskan ibu dan adiknya di dalam kamar mandi.

"Untuk anak korban kebakaran (yang tewaskan ibu dan anak) kemarin, nantinya akan jadi anak asuh dari Dinas Pendidikan. Jadi pembiayaan terhadap sekolah dan biaya hidupnya, jadi tanggungan dari Dinas Pendidikan," ungkap Febri.

Ia menjelaskan jika si anak berusia 14 tahun ini, saat ini tinggal bersama Budhenya juga sudah menerima bantuan alat sekolah.

"Saat ini yang bersangkutan juga ikut Budhenya, dan kemarin juga ada bantuan juga berupa seragam, buku, tas untuk keperluan sekolahnya,"

Baca Juga: Tambah Amunisi, Persebaya Rekrut Striker Gaek Samsul Arif Munip

"Untuk pendampingan psikologis sudah tentu ada dari DP5A," katanya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More