SuaraJatim.id - Segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Ini mungkin yang dirasakan Dedy Sumedi, Kepala Desa Pojok Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan Jawa Timur, saat jembatan desanya putus.
Sumedi malah bersyukur saat jembatan gantung di desanya putus. Menurut dia, jika tidak terputus dampak banjir di Desa Ngunut akan semakin besar dan berpotensi memakan korban jiwa.
Alasannya, jembatan itu justru menghalangi arus air lantaran banyak sampah bambu tersangkut di sana. Makanya ketika jembatan putus, sampah bambu pun terbawa arus sehingga aurs sungai menjadi lancar.
"Salah satu penyebab banjir kan jembatan tertutup bambrongan (rumpun bambu.), kalau jembatan tidak terputus kemungkinan banjir semakin meluap parah," kata Kades Pojok Dedy Sumedi, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Kamis (19/3/2021).
Baca Juga: Ya Allah! Kebanjiran, Gabah 2,5 Ton Warga Magetan Hanyut Dalam Semalam
Dedy melanjutkan, warga desa yang terjebak ada 11 orang dengan ketinggian banjir satu meter. Jika ketinggian mencapai dua meter mungkin akan terjadi korban jiwa.
"Sangat bersyukur mas, jembatan terputus. Kalau tidak bisa memakan korban jiwa," paparnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Magetan Ari Budi Santosa mengatakan hujan yang menyebabkan banjir di Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan pada Selasa (16/3/2021) malam mengakibatkan beberapa warga terisolir dan terjebak banjir luapan.
"Sekitar jam 8 sampai 9 malam ada warga terjebak dengan ketinggian satu meter, proses evakuasi team TRC BPBD sempat membawa perahu karet, tetapi jam 11 sudah surut," ujarnya.
Akhirnya, warga terjebak berhasil dievakuasi di tempat pengungsian yang disediakan desa setempat. "Saat ini tim dari BPBD, Tagana dan beberapa relawan masih membantu proses rehabilitasi pasca bencana," katanya.
Baca Juga: Banjir dan Lonsor Terjang Permukiman di Sejumlah Kecamatan di Magetan
Berita Terkait
-
Tradisi Petik Tebu Manten Awali Musim Giling PG Redjosarie, Siap Dorong Pergerakan Ekonomi Warga Magetan
-
Kacau! Sejoli di Magetan Asyik Bermesraan di Rooftop Kafe, Seolah Tak Pedulikan Pengunjung Lain
-
Kronologi Anak Isa Bajaj Alami Kekerasan, Organ Intim Terluka Hingga Tak Bisa Buang Air
-
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Kekerasan Saat Main di Alun-Alun Magetan, Sampai Berdarah
-
Pesantren Al Fatah Temboro Gelar Salat Tarawih 8 Jam dengan Bacaan 30 Juz Alquran, Tertarik Coba?
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang