SuaraJatim.id - Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Timur Handoko menyebut kualitas air sungai di Jawa Timur tercemar ringan hingga memenuhi baku mutu.
Ia menjelaskan kondisi air tersebut berdasar dari data IKA (Indeks Kualitas Air) yang perhitungannya dilakukan masing-masing kabupaten kota di seluruh Jatim terhadap sungai yang mengalir di wilayah mereka.
Handoko mengatakan, penyebab pencemaran air di Jatim bermacam-macam. Namun, lebih utama, pencemaran air di jatim disebabkan oleh limbah domestik, limbah pertanian atau peternakan, lalu Industri.
"IKA air sungai di Jawa Timur pada 2020 sebesar 56,13. Dari angka IKA dapat disimpulkan memang kondisi kualitas air di Jawa Timur dalam kondisi rentang antara tercemar ringan dan memenuhi baku mutu," ujar Handoko, dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Senin (22/03/2021).
Baca Juga: Presiden Jokowi Pantau Vaksinasi AstraZeneca ke Kiai dan Santri di Jatim
Dia menjelaskan, hasil perhitungan beban pencemaran yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.316 /Menlhk/Setjen/KUM.1/7/2018 tentang Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Dan Alokasi Beban Pencemaran Air Sungai Brantas.
Dalam Keputusan Menteri itu dijelaskan kalau limbah domestik berkontribusi 55 persen. Sementara pertanian atau peternakan berkontribusi 30 persen, lalu limbah industri berkontribusi 15 persen
"Pencemaran juga disebabkan dari erosi tanah yang terbawa oleh run-off air hujan," tuturnya.
Dalam kegiatan pemantauan yang dilakukan oleh DLH Jatim pada 2020 menunjukkan kualitas air di wilayah Surabaya yang meliputi Kali Surabaya dan Kali Mas mendapatkan nilai IKA sebesar 48,77. Dari angka tersebut kali di Surabaya dalam konsisi antara cemar sedang dengan cemar ringan.
"Dengan parameter yang sering dan signifikan melebihi Baku adalah BOD (Biochemical Oxygen Demand) Fosfat, Fecal Coliform, Deterjen, dan Total Coliform," terang Handoko.
Baca Juga: Soal Vaksin AstraZeneca, MUI: Mustahil Pemerintah Celakai Rakyatnya Sendiri
Dengan nilai rata rata yakni BOD 6,75 mg/liter, Fosfat 0,302 mg/l, Deterjen 32,98 mg/l, Fecal Coliform 2,373.88 mg/l dan Total coliform 25,424.48 mg/l. Dan bahan baku mutu BOD 3 mg/liter, baku mutu Fosfat 0.2 mg/l, bahan baku mutu deterje 0.2 mg/l, bahan baku Fecal Coliform 1000 mg/liter dan bahan baku mutu Total coliform 5000 mg/liter.
Berita Terkait
-
Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
-
Sepakat Bebaskan Ronald Tannur, Hakim PN Surabaya Pakai Istilah Satu Pintu
-
Harga Tiket Pesawat Surabaya-Jakarta Capai Rp7 Juta di Hari Pertama Masuk Kerja
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Kronologi Mobil BMW Terbang di Tol Gresik yang Belum Tersambung
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas