SuaraJatim.id - Kondisi Sungai Tambak Wedi Kota Surabaya Jawa Timur (Jatim) yang penuh dengan busa akhirnya direspons oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
Dinas lingkungan langsung turun memantau kondisi sungai bersama dengan kepolisian memantau kondisi sungai. Kesimpulannya, sekitar 80 persen polutan yang masuk ke Sungai Tambak Wedi berasal dari rumah tangga.
Seperti dikatakan Kepala Seksi Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup DLH Ulfiani Ekasari, Selasa (23/03/2021).
"Hal itu yang kemudian menyebabkan muara sungai berbusa karena kandungan surfaktan menurunkan tegangan pada permukaan air," katanya, seperti dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Prediksi Piala Menpora 2021: Persebaya Surabaya Vs Persik Kediri
"Nah, surfaktan ini akan menurunkan tegangan permukaan ketika ada pengadukan atau misal dari pompa yang jalan dan sebagainya. Jadi karena ada polutan yang masuk terutama dari organik detergen, sehingga kalau ada pengadukan itu timbul busa," ujarnya menambahkan.
DLH, menurut dia, memantau dan memeriksa busa yang muncul di muara Sungai Tambak Wedi dan menyimpulkan bahwa polutan itu berasal dari rumah tangga.
"Sungai Tambak Wedi rutin kita ambil sampling. Kemarin kita sudah susuri bersama pihak kepolisian juga. Pengendalian memang harus dilakukan dari sumbernya, rumah tangga," katanya.
Dalam upaya mencegah pencemaran sungai, ia mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya telah mendorong masyarakat membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal.
"Total IPAL komunal di Surabaya ada sekitar 200-an. Tujuannya untuk mengendalikan polutan yang ada di rumah tangga, dari greywater (air bekas mandi, cuci, kaskus)," kata Ulfiani.
Baca Juga: Waduh! DLH Sebut Kualitas Air Sungai di Jawa Timur Tercemar, Tapi...
Selain itu, ia melanjutkan, DLH berusaha memastikan perusahaan-perusahaan yang berada di dekat aliran sungai memiliki IPAL saat mengajukan izin operasi.
"Kami juga melakukan pengawasan yang ketat," katanya.
Pemerintah kota, menurut dia, juga membantu pembangunan IPAL di puskesmas serta sentra usaha.
"Tujuannya untuk mengendalikan polutan yang masuk ke sungai," katanya.
Namun demikian, Ulfiani menekankan, upaya yang paling efektif untuk mencegah pencemaran sungai adalah mengelola limbah rumah tangga.
Dia juga mengemukakan pentingnya sinergi antar-pemerintah daerah dalam mengatasi masalah pencemaran sungai.
"Kalau terkait dengan sungai kita tidak bisa kerja sendiri, karena harus menyeluruh, dengan kabupaten atau kota lain," ujarnya.
Sebelumnya, aktivis lingkungan melakukan penelitian penelitian di Sungai Tambak Wedi Kota Surabaya menyimpulkan kalau air sungai tersebut tidak layak karena telah tercemar phospat detergen parah, Kamis (18/3/2021).
Peneliti Komunitas Tolak Plastik sekali pakai (KTP) Miftakhul Rohmah mengatakan, kandungan phospat di sungai itu sebesar 45 ppm, sedangkan TDS (Total Dissolve Solid) mencapai 4015 hingga 5012 ppm.
"Padahal untuk baku mutu air sungai parameter TDS harus lebih kecil 1500 ppm dan kadar phospat tidak boleh lebih dari 5 ppm," kata Miftakhul, seperti dikutip dari akun Instagram @ecoton.id, Kamis (18/03/2021).
Sementara itu, aktivis lingkungan dari Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Surabaya (Mupalas) yang terlibat dalam penelitian tersebut segendang sepenarian dengan KTP.
Berita Terkait
-
Prediksi Piala Menpora 2021: Persebaya Surabaya Vs Persik Kediri
-
Waduh! DLH Sebut Kualitas Air Sungai di Jawa Timur Tercemar, Tapi...
-
Teman Lama Saling Tantang Lalu Duel, Salah Satunya Terbacok di Surabaya
-
Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Warganya Jadi Orang Tua Asuh Binatang, Minat?
-
Bikin Naik Darah! Pemotor Marah Gegara Ditegur Main HP, Pukul Petugas SPBU
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Budget Rp50 Jutaan, Irit Bahan Bakar dan Performa Oke!
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- Daftar HP Xiaomi yang Akan Terima Update Android 16, Cek Perangkat Anda
Pilihan
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China, Patrick Kluivert Coret 7 Pemain
-
12 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan, Bodi Stylish Sparepart Gampang Dicari
-
Ada Bekas Juara Liga Champions, Ini Daftar Klub Elit Eropa yang Incar Jay Idzes
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Multitasking Lancar
-
Orang Dalam Bocorkan Strategi China Lawan Timnas Indonesia: Awas Bola Mati!
Terkini
-
Meluruskan Niat Kurban Patungan: Pesan Bijak dari Gus Baha
-
Banyak Beri Kontribusi, BRI Raih Penghargaan Sustainable Impact in Women-Led Urban Agriculture
-
Ribuan Anak di Jatim Menikah Dini, yang Tak Tercatat Lebih Banyak?
-
Jaringan Uang Palsu di Ngawi Dibongkar, Kepala Desa Terlibat
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!