SuaraJatim.id - Salah satu negara muslim terbesar di dunia, Pakistan, ternyata memiliki sekolah--yang dalam bahasa Arab disebut madrasah--khusus transgender yang masuk dalam kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Tansgender).
Madrasah di Pakistan ini disebut-sebut menjadi tonggak penting bagi komunitas LGBTQ di negara itu. Mulai kepala sekolah, guru dan rata-rata dari 25 muridnya merupakan seorang waria.
Kepala sekolah itu bernama Rani Khan. Ia juga merupakan seorang waria. Sekolah ini berdiri di pinggiran Ibu Kota Pakistan, Islamabad. Madrasah ini merupakan sekolah khusus waria pertama di Pakistan yang mayoritas penduduknya muslim.
"Di Pakistan, transgender dikucilkan. Meskipun tak ada larangan resmi untuk belajar di madrasah atau sekolah agama Islam lainnya, atau salat di masjid, namun mereka tak diterima," ujar Rani, dikutip dari hops.id, jejaring media suara.com, Rabu (24/03/2021).
Hops.id melansirnya dari Aljazeera. Dijelaskan kalau usia murid waria di sekolah tersebut tergolong muda, sekitar 16-19 tahun. Rani menjelaskan, siswanya rata-rata korban Bullying yang terlantar karena hidup sebagai tunawisma.
Lebih lanjut, Rani mengatakan kerap melihat para Transgender remaja yang dikucilkan dan bertahan hidup. "Tak ada yang mau menerima mereka sehingga banyak yang memilih jalan salah," ujarnya.
Banyak di antara mereka berusaha bertahan hidup dengan menggeluti dunia prostitusi, atau mengemis dan menari. Sebagai seorang waria, Rani Khan menceritakan betapa sulitnya hidup di Pakistan.
"Kebanyakan keluarga tidak menerima orang transgender. Mereka mengusir orang-orang transgender dari rumah," tutur Khan.
"Mereka mengadakan pesta-pesta, mereka mulai menari dan mengemis, dan melakukan perbuatan keliru lainnya."
Baca Juga: Mangkir dari Pengadilan, Polisi Buru Transgender yang Foto di Depan Ka'bah
Khan diperlakukan kejam
Upayanya membangun madrasah transgender ini dilakukan sebab dulu Ia kerap dirundung dan tak punya kesempatan berkembang. Khan bahkan tidak diakui oleh keluarganya sendiri pada usia 13 tahun dan terpaksa mengemis.
Ia kemudian bergabung dengan kelompok transgender pada usia 17 tahun untuk menari di pesta pernikahan atau acara-acara lain untuk mencari nafkah.
Meski begitu, Khan terinspirasi untuk mendalami kembali agamanya setelah bermimpi tentang seorang teman warianya yang sudah meninggal, yang memintanya untuk melakukan sesuatu untuk komunitas mereka.
Khan pernah belajar membaca Alquran di rumah, dan mendalami pendidikan agama Islam di sejumlah madrasah, sebelum membuka madrasah barunya yang terdiri dari dua ruang itu pada Oktober lalu.
"Saya menanggung semua biaya madrasah dari kantong saya sendiri. Ini merupakan uang yang saya peroleh ketika dulu saya biasa menari dan mengemis," kata Khan.
Berita Terkait
-
Mangkir dari Pengadilan, Polisi Buru Transgender yang Foto di Depan Ka'bah
-
Kini Jadi Transgender, Elliot Page juga Berjuang dengan Disforia Gender
-
Viral Princes Hula Hula, Waria Bela Rizieq: Gue Banci, Bisa Bedakan Ulama
-
Geger Siswi MAN Melahirkan di Sekolah, sang Pacar Sudah Beristri
-
Miris, Remaja Transgender Disiram Air Keras oleh Eks Pacar saat Ultah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Geger 7 Ekor Ular Piton Muncul di Tempat Sampah Sekolah Surabaya, Waspada Musim Hujan!
-
Kecelakaan Tragis di Tol Jombang, Pejalan Kaki Tewas Usai Tabrakkan Diri ke Truk Box!
-
Derita Warga Korban Erupsi Gunung Semeru: Rumah Tertimbun, Yang Tersisa Selimut dan Bantal!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Pelukan di Bawah Abu Gunung Semeru: Kisah Dramatis Imron Hamzah Gendong Putra Lari dari Wedus Gembel