Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 30 Maret 2021 | 15:44 WIB
Muhammad Nur Majid siswa MA Gresik menjuarai olimpiade matematika internasional secara daring [Foro: Timesindonesia]

SuaraJatim.id - Kabar membanggakan datang dari Gresik, Jawa Timur. Seorang pelajar Madrasah setempat menjuarai olimpiade matamatika tingkat internasional.

Pelajar bernama Muhammad Nur Majid ini merupakan siswa Madrasah Aliyah YKUI Maskumambang Kecamatan Dukun. Ia meraih medali perunggu dalam ajang Internasional Eduversil Mathematics Competition (I-EMC 2021) yang digelar secara daring.

Event itu diikuti oleh ratusan pelajar dari 31 negara di dunia. Muhammad Nur Majid, siswa kelas X ini mengalahkan pelajar dari sekolah lain di seluruh dunia.

Nur Majid mengatakan memang sejak awal sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan ini. Meski baru pertama kali mengikuti, ia bersyukur bisa meraih medali perunggu.

Baca Juga: Kakek Tukang Azan Dianiaya Pemuda Bawean di Musala, Giginya Sampai Lepas

"Awalnya tak menyangka, karena memang baru pertama kali ikut lomba tingkat internasional. Tentu bangga dan bahagia bisa mengharumkan nama sekolah," katanya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Selasa (30/3/2021).

Anak kedua dari tiga bersaudara ini memang menyukai dunia berhitung. Bahkan sejak di bangku madrasah tsanawiyah, dirinya menjuarai sejumlah perlombaan bahkan pernah berjaya di tingkat nasional.

Apa rahasianya? Majid mengaku selain dorongan penuh pihak sekolah, dirinya setiap hari menghabiskan waktu 2 sampai 4 jam untuk belajar matematika di rumah.

"Dan, memang suka matematika sejak bangku madrasah tsanawiyah sudah mengikuti berbagai lomba dan Alhamdulillah mendapat juara," ujarnya.

Majid menyatakan, mengikuti lomba ajang Internasional ini memang berbeda dan lebih sulit. Bahkan, ia harus menguasai materi tentang geometri, aljabar, teori bilangan, dan kombinatorika.

Baca Juga: Salah Jawab Pertanyaan Matematika, Nadiem Makarim Buat Jerome Polin Tertawa

"Paling sukit kombinatorika. Namun dengan dorongan para guru dan civitas di sekolah saya bersemangat dan bisa memguasai soal-soal yang diberikan," terangnya.

Meski lomba daring ternyata saat mengerjakan soal, para peserta langsung dipantau dengan kamera yang terhubung langsung dengan panitia penyelenggara di Jakarta.

"Jadi rasanya lomba ini sangat ketat. Meski daring, namun tetap dipantau oleh penyelenggara dengan kamera. Setiap mengerjakan soal dipantau saat itu juga," tambah dia.

Kepala MA YKUI Masukumambang Dukun, Afifuddin mengapresiasi siswa yang mengharumkan nama sekolah tingkat Internasional. Bahkan, bagi siswa berprestasi, pihaknya memberikan reward beasiswa khusus yakni membebaskan SPP.

"Jadi untuk siswa yang berprestasi kita beri beasiswa. Tentu kami sangat mengapresiasi anak didik kita, ini bagian agar para siswa lain bersemangat meraih prestasi," ucapnya.

Apa rahasia sekolah bisa juara? Afif menyatakan dirinya mendorong anak didiknya berprestasi baik di ajang nasional maupun kancah Internasional. Setiap ada perlombaan, sebisa mungkin mengikuti.

Bahkan untuk mencetak pelajar berprestasi, pihak sekolah memberikan materi lebih dan mengadakan kelas khusus berbagai mata pelajaran seperti Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan B inggris.

"Jadi disini ada kelas khusus, misalnya yang suka Matematika, masuk kelas tersebut. Ini salah satu ruang untuk mereka belajar lebih giat lagi. Dan, kualitas guru kami terus kami tingkatakan," ungkap dia.

Ke depan, dia berharap MA YKUI Maskumambang Dukun bisa lebih maju lagi dan terus mencetak pelajar berprestasi. Seperti yang dilakukan Nur Majiid, pelajar Gresik menjuarai olimpiade matematika Internasional dengan meraih medali perunggu.

Load More