Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 12 April 2021 | 14:55 WIB
Jasad bocah berusia 13 tahun yang meninggal tercelup di bak mandi sekolahnya di Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupan Nusa Tenggara Timur (NTT) dievakuasi dari bak mandi oleh petugas kepolisian dan warga sekitar. [Ist/digtara]

SuaraJatim.id - Warga Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) digegerkan dengan temuan bocah berusia 13 tahun tewas dalam bak kamar mandi sekolahnya pada Senin (12/4/2021).

Siswa berinisial MYN ditemukan tak bernyawa setelah pergi dari rumahnya sejak Sabtu (10/4/2021) sekira pukul 06.30 WITA.

Diketahui korban pergi ke sekolah menggunakan sepeda untuk mengikuti kegiatan praktikum, namun sejak Sabtu malam hingga keesokan harinya korban belum pulang ke rumah. Lantaran khawatir, orang tua dan kerabat korban pun berupaya mencarinya.

Namun korban ditemukan Senin (12/4/2021) siang, dalam kondisi tak bernyawa di kamar mandi sekolahnya. Jasad MYN kali pertama ditemukan kerabatnya, Elce Sunis (32) yang sengaja mencarinya ke sekolah.

Baca Juga: Polisi Sidoarjo Tunggu Hasil Autopsi Jasad Bocah Aghita Putri

Ketika tiba di kamar mandi dan WC sekolah tersebut, ia mencium bau yang tidak sedap. Saat masuk WC sekolah itulah, dia terkejut menemukan korban sudah berada di bak air mandi. Sebagian tubuhnya berada di dalam bak sedangkan paha dan kaki kiri korban terjuntai keluar. Selanjutnya, keluarga korban melaporkan kejadian ini kepada aparat keamanan Polsek Amfoang Utara.

Polisi kemudian mendatangkan petugas medis dari Puskesmas Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara untuk melakukan pemeriksaan luar, kemudian mengevakuasi korban ke rumah duka.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui jika korban telah meninggal dunia lebih dari 1×24 jam. Pada tubuh korban tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan. Hanya terdapat luka pada lutut kiri, telinga bagian kiri mengeluarkan darah, kemudian hidung dan mulut mengerluarkan darah bercampur air.

Paur Humas Polres Kupang, Aiptu Lalu Randy Hidayat yang dikonfirmasi Senin (12/4/2021) mengaku kalau pasca menerima laporan ini, polisi mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan beberapa barang bukti.

Namun keluarga korban menolak untuk autopsi. Keluarga menduga korban meninggal akibat penyakit ayan (epilepsi) nya kambuh. Hal itu mengakibat korban tidak sadar tercebur ke dalam bak mandi.

Baca Juga: Tangis Pecah Sambut 2 Jasad Bocah Tenggelam di Kolam Bekas Galian C Kampar

“Dalam seminggu bisa dua hingga tiga kali kambuh sakitnya. Jadi keluarga korban mengiklaskan kejadian tersebut sebagai musibah,” kata Aiptu Lalu Randy Hidayat seperti dilansir Digtara.com-jaringan Suara.com.

Load More