SuaraJatim.id - Aksi pengeroyokan yang dilakukan pesilat kembali terjadi. Kali ini kasus tersebut dialami Agus Setiawan, Warga Desa Sumberingin Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang. Agus dikeroyok karena menggunakan atribut SH Terate.
Berdasarkan hasil pengembangan yang dilakukan kepolisian setempat, sudah tujuh pesilat yang ditangkap di beberapa tempat, setelah korban melaporkan kasus tersebut.
“Tujuh orang tersebut ditangkap secara berantai. Saat ini kami melakukan pendalaman. Karena kuat dugaan pelakunya bertambah,” kata Kapolsek Kabuh AKP Rudi Darmawan ketika dikonformasi Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Kamis (22/4/2021).
Rudi menjelaskan, pesilat yang ditangkap tersebut telah membuat Agus pingsan hingga dua kali.
Baca Juga: PSHT Jember Tak Melindungi Anggotanya Jika Terlibat Kasus Pengeroyokan
Dari kronologis yang dihimpun polisi, pengeroyokan tersebut dialami Agus pada Sabtu (17/4/2021) sekira pukul 21.00 WIB. Kala itu, korban sedang mengunjungi rumah orang tuanya di Desa Genengan Jasem.
Saat Agus sedang nongkrong di depan rumah, sekira pukul 23.00 WIB, ia dihampiri seorang anak bernama Gunari dan diminta untuk ikut ke Dusun Plengan. Sesaat kemudian datang Tomi, teman Gunari lainnya. Agus kemudian menyangupinya.
Setelah itu, Gunari dan Tomi berboncengan mengendarai sepeda motor, sedangkan korban menggunakan mobil membuntuti mereka dari belakang. Namun, ketika sampai di jalan Dusun Plengan sudah ada beberapa pemuda mengadangnya.
Korban pun disuruh keluar oleh seseorang yang biasa dipanggil Mas Nun. Saat keluar dari mobil, korban langsung ditanya asal muasal topi dan baju berlogo SH Terate.
Menjawab pertanyaan mereka, Agus mengatakan mendapatkan atribut tersebut dari Pasar Ploso. Setelah menjawab, korban langsung dipukul oleh Mas Nun yang kemudian diikuti pelaku lainnya hingga menyebabkan Agus pingsan.
Baca Juga: Pagar Nusa dan PSHT Jember Sepakat Berdamai, Hukum Diserahkan ke Polisi
Saat korban tersadar, tendangan pun kembali dilayangkan ke bagian dada Agus, sehingga dia pingsan lagi. Saat sadar, korban pun diminta Mas Nun untuk minta maaf kepada semuanya pun korban masih saja menerima pukulan.
Lantaran tidak terima menjadi korban pengeroyokan, korban melaporkan peristiwa pengeroyokan yang menimpanya ke polisi. Setelah mendapat laporan, polisi pun menangkap tujuh pelaku dalam waktu lima hari.
Mereka yang ditangkap berinisial TM (23), warga Desa Pengampon, Kecamatan Kabuh, DA (42), warga Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, serta GL (24), warga Desa Karangpakis, Kabuh.
Kemudian MS (17), JF, HM, serta AJ. Empat orang tersebut juga warga Kabuh.
“Selain itu kami juga menyita topi berlogo PSHT, sepeda motor Honda Scoopy S- 5512- OBG, serta sepotong kaos warna merah. Pelaku dijerat pasal 170 KUHP, karena bersama-sama melakukan kekerasan terhadap korban,” pungkas Rudi.
Berita Terkait
-
Sadis! Bocah 10 Tahun Disetrum, Dicekoki Miras dan Dibanting di Pabrik Padi, 3 Tersangka Diringkus!
-
Dituduh Mencuri, Bocah 10 Tahun di Tangerang Disetrum hingga Disiram Air Miras
-
Kata Kapolda Kepri Soal Ibu Rantai dan Siksa Anak Sendiri di Batam
-
Update Bentrok TNI dan Warga Sibiru-biru: 45 Prajurit Diperiksa dan Berpotensi Jadi Tersangka
-
IDI Kecam Keras Penganiayaan Dokter di Papua, Tuntut Jaminan Keamanan Nakes
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei