Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 26 April 2021 | 05:10 WIB
Momen awak kapal KRI Nanggala-402 nyanyi bareng (IG/erixsoekamti)

SuaraJatim.id - Sebanyak 53 awak KRI Nanggala 402 dinyatakan gugur setelah bangkai kapal selam ditemukan terbelah tiga di dasar palung perairan utara Bali, Minggu (25/04/2021).

Seruan salat Ghaib segera disampaikan sejumlah tokoh yang menyebut para prajurit TNI AL ini sebagai syuhada. Salah satunya Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut yang mengajak ummat Islam menggelar salat Gaib

"Mari kita lakukan Salat Gaib untuk mendoakan para pejuang bangsa. Semoga mereka mendapat ampunan dan rahmat dari Allah SWT," katanya, Minggu (25/04/2021) malam.

Di samping itu, Yaqut menyampaikan duka mendalam atas gugurnya para pahlawan bangsa saat bertugas. Ia mengimbau umat beragama untuk mendoakan seluruh awak kapal Nanggala-402.

Baca Juga: Mensos Risma Kirim Psikolog ke Tiap Rumah Korban KRI Nanggala 402

Pun demikian dengan keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kekuatan dan ketabahan atas ujian yang menimpa mereka.

"Saya mengajak dan mengimbau seluruh umat beragama untuk meluangkan waktu, mendoakan yang terbaik untuk awak KRI Nanggal-402," kata dia.

Seruan salat gaib juga disampaikan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Ia mengimbau warga Muhammadiyah menggelar salat gaib untuk prajurit TNI yang ada di dalam KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan gugur.

Haedar melalui keterangan tertulis mengatakan sebagai fardhu kifayah, warga Muhammadiyah dapat melaksanakan salat gaib bagi saudara seiman yang telah gugur menjaga kedaulatan Tanah Air.

"Mereka adalah para patriot bangsa yang telah berjuang dan berkorban untuk kepentingan negara. Mereka adalah para syuhada yang memberikan darma baktinya untuk Indonesia," kata Haedar.

Baca Juga: Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala Diikuti Ratusan Jemaah Masjid Al Markaz

PP Muhammadiyah, kata dia, menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya awak KRI Nanggala dan berharap keluarga dari 53 prajurit TNI tersebut termasuk keluarga kapten kapal Heri Oktavian, agar diberi kekuatan iman, keikhlasan, kesabaran, dan kelapangan hati dalam menerima musibah.

"Keluarga tentu berat dan kehilangan, tetapi kami percaya segenap anggota keluarga dapat mengikhlaskan para prajurit yang gugur itu sebagai syuhada bangsa menemui keharibaan Allah SWT dalam rengkuhan ridha-Nya," kata dia.

Muhammadiyah menyampaikan penghargaan atas segala usaha maksimal yang dilakukan Panglima TNI bersama seluruh jajaran dan berbagai pihak terkait dalam pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 tersebut.

"Bagi kaum beriman ikhtiar dan tawakal merupakan jalan optimal yang dapat dilakukan dalam menghadapi setiap musibah. Semoga segenap warga masyarakat dapat menunjukkan empati, simpati, dan solidaritas sosial atas musibah KRI Nanggala sebagai duka bersama bangsa Indonesia," ujar Haedar.

Sementara itu, wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla menjalankan ibadah salat gaib untuk awak kapal selam KRI Nanggala-402 diikuti oleh anak, cucu, staf dan anggota pasukan pengamanan wapres di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Minggu malam.

Usai salat, JK menyampaikan duka mendalam atas insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur dalam tugas atau menurut istilah militer kemaritiman disebut "on eternal patrol".

"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan duka cita mendalam kepada patriot-patriot bangsa, syuhada, yang meninggal, wafat, akibat kecelakaan kapal selam KRI Nanggala-402. Tentu mereka diterima Allah SWT," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Minggu.

JK mengatakan seluruh rakyat Indonesia berduka atas meninggalnya 53 awak kapal selam dalam tugas menjaga ketahanan negara Indonesia.

"Kita semua sebagai bangsa merasa sangat berduka, 53 awal kapal selam kita yang mereka sedang dalam tugas, karena itu mereka masih tetap mati syahid, karena untuk mempersiapkan pembelaan bangsa kita, negara kita," ujarnya. ANTARA

Load More