SuaraJatim.id - Keberadaan bangkai kapal Van Der Wijck yang diduga tenggelam di Laut Desa Brondong, Kabupaten Lamongan masih menjadi teka-teki. Pasalnya dari banyak sumber masyarakat sekitar, mereka meyakini kapal legendaris itu berada di 17 mil dari daratan dan tenggelam di kedalaman sekitar 40 meter.
Namun saat dilakukan proses pencarian dengan penyelaman, bangkai kapal itu belum ditemukan. Padahal pencarian sudah dilakukan selama 4 hari, mulai 29 April hingga 2 Mei 2021.
Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim akhirnya memperkuat pencarian dengan menggunakan alat sonar. Haslinya ditemukan semacam bangunan di dasar laut. Ukurannya menyerupai kapal besar, yakni panjang 150 meter dan lebar 20 meter.
Untuk mencapai titik lokasi yang dituju, tim ekpolorasi harus menumpangi perahu nelayan. Perjalanan dari darat kurang lebih bisa ditempuh dalam dua jam. Dengan cuaca yang kurang bersahabat, tim yang berjumlah 28 orang itu harus rela diterjang ombak.
Kenapa belum juga ditemukan?
Para penyelam mengaku kesulitan. Sebab selain arus yang kencang, penyelam dihadapkan pada kondisi bawah laut yang dipenuhi dengan lumpur. Hal ini wajar dikarenakan laut Jawa yang terhubung langsung dengan aliran sungai, sehingga bawah laut dupenuhi lumpur.
Untuk mencapai kedalaman air, penyelam harus menggunakan scuba diving. Itu pun, masih dirasa kesulitan karena derasnya air arus bawah. Salah satu penyelam Budi Hariyono mengaku sampai harus menyelam dengan tangan yang selalu berpegangan tali. Supaya tidak tertarik arus.
“Kami sudah mencoba di beberapa titik tapi hasilnya sama, mentok di kedalaman 35 meter, karena sekitar 15 meter ke bawah kondisi air sudah keruh tidak bisa dilihat. Saya sampai menyelam melenceng jauh dari titik yang ditentukan,” katanya, Sabtu (1/5/2021).
Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, ekpolrasi hari terakhir pihaknya sudah mengupayakan mendapatkan foto dan video dokumentasi. Namun karena kondisi di bawah laut tidak terlihat apa-apa, jepretan di layar kamera itu hanya terlihat buram dan orang menyelam saja.
Baca Juga: Eksplorasi Bangkai Kapal Van Der Wijck Dihentikan Hingga Beberapa Bulan
“Tahap pertama memang targetnya kita dapat foto dan video sesuai perintah dari Dirjen Kebudayaan. Setelah itu kemudian diindentifikasi,” terangnya.
Namun karena kondisi alam, tim ini akhirnya menghentikan aktivitas sementara. Ekpolrasi bangkai kapal Van Der Wijck akan dilanjutkan saat kondisi air laut benar-benar tenang. Diperkirakan sesuai informasi nelayan setempat, air tenang pada bulan ke 9 atau 10, yakni Bulan September dan Oktober.
“Kendalanya alam. Itu kan rata-rata laut Jawa begitu, karena lumpurnya dari arus sungai. Jadi harus bersabar menunggu cuaca bagus agar ada hasil yang maksimal,” bebernya.
Kendati demikian, pihaknya yakin jika bangkai kapal legendaris itu ada. Apalagi dari beberapa sumber masyarakat setempat, mengaku menyaksikan peristiwa 85 tahun lalu.
Belum lagi bukti koran Belanda memang dituliskan kejadian kapal tenggelam yang namanya diambil dari Gubernur Hinda saat itu. Kedepan, jika sudah selesai penjajakan di lokasi tenggelamnya kapal, bukan tidak mungkin, bangkai kapal ini akan menjadi wahana wisata baru.
"Masyarakat tahu peristiwa itu, karena cerita Novel Buya Hamka. Kekhawatiran saya, generasi sekarang itu mengingat kapal itu hanya sebagai fiksi saja, padahal itu fakta sejarah," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Prasetya Media Summit 2025 Jadi Kampanye Bersama Pentahelix Perkuat Ekosistem Media di Jawa Timur
-
PLN Siagakan SPKLU dan Layanan Digital Hadapi Lonjakan Kendaraan Listrik saat Nataru 2025-2026
-
BRI Resmi Umumkan Hasil RUPSLB 2025, Kinerja Tetap Solid
-
Dividen Interim BRI 2025 Diumumkan, Saham Berhak Terima Rp137 per Lembar
-
Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi UMM di Pasuruan, Diduga Dibunuh hingga Oknum Polisi Diamankan!