Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 03 Mei 2021 | 14:39 WIB
Petugas saat melakukan ekplorasi bangkai kapal Van Der Wijck. (Suara.com/Amin Alamsyah)

Namun karena kondisi alam, tim ini akhirnya menghentikan aktivitas sementara. Ekpolrasi bangkai kapal Van Der Wijck akan dilanjutkan saat kondisi air laut benar-benar tenang. Diperkirakan sesuai informasi nelayan setempat, air tenang pada bulan ke 9 atau 10, yakni Bulan September dan Oktober. 

“Kendalanya alam. Itu kan rata-rata laut Jawa begitu, karena lumpurnya dari arus sungai. Jadi harus bersabar menunggu cuaca bagus agar ada hasil yang maksimal,” bebernya. 

Kendati demikian, pihaknya yakin jika bangkai kapal legendaris itu ada. Apalagi dari beberapa sumber masyarakat setempat, mengaku menyaksikan peristiwa 85 tahun lalu.

Belum lagi bukti koran Belanda memang dituliskan kejadian kapal tenggelam yang namanya diambil dari Gubernur Hinda saat itu. Kedepan, jika sudah selesai penjajakan di lokasi tenggelamnya kapal, bukan tidak mungkin, bangkai kapal ini akan menjadi wahana wisata baru. 

Baca Juga: Eksplorasi Bangkai Kapal Van Der Wijck Dihentikan Hingga Beberapa Bulan

"Masyarakat tahu peristiwa itu, karena cerita Novel Buya Hamka. Kekhawatiran saya, generasi sekarang itu mengingat kapal itu hanya sebagai fiksi saja, padahal itu fakta sejarah," pungkasnya. 

Perlu diketahui, operasi ini melibatkan 13 orang dari Tim BPCB, 6 orang nelayan setempat, 2 orang penyelam profesional, 1 orang dari HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Lamongan, dan 5 orang dari Disparbud Lamongan, serta 1 orang dari Polairud.

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More