SuaraJatim.id - Sejumlah warga di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengamuk di kantor balai desa. Mereka melakukan perusakan kantor desa tersebut, Minggu (16/04/2021).
Amuk warga ini buntut dari dugaan kasus perselingkuhan. Peristiwa sendiri terjadi malam pukul 20.00 WIB. Terduga pasangan selingkuh ini merupakan pegawai kelurahan, berinisial SR dan EN.
Warga tidak terima dengan sanksi yang diberikan lurah setempat terhadap dua terduga pelaku perselingkuhan yang hanya dibina saja. Warga menuntut ada sanksi lebih diberikan kepada keduanya.
Kronologisnya, kasus ini mencuat setelah warga melapor kepada kepala desa setempat terkait dugaan perselingkuhan SR dan EN. Kepala desa lantas melakukan mediasi dan berjanji menyelesaikan masalah tersebut.
Satu jam setengah berlalu, penyelesaian indikasi perselingkuhan tersebut telah selesai. Sekitar pukul 21.30 WIB, terduga selingkuh membuat surat pernyataan yang ditandatangani Kades Ngimbang, Yayik Ahmad Wijaya dan kedua belah pihak.
Namun surat pernyataan yang dibuat oleh kedua belah pihak tersebut, dianggap warga tidak menimbulkan efek jera sehingga sekitar sejak pukul 22.00 hingga 22.30 WIB mereka tidak terima dan mulai membuat kericuhan.
Kades Yayik mengatakan, kemarahan warganya di kantor desa merupakan pelampiasan kasus dugaan perselingkuhan karena selama ini EN sering datang ke rumah SR padahal keduanya tidak ada hubungan suami istri.
"Kalau kita tanya pengakuannya sebatas hubungan kerja. Padahal di masa pandemi kerja bisa lewat Handphone jadi tidak harus sering ke rumahnya. Selama ini tidak ada penggerebekan oleh warga," ujar Yayik, dikutip dari bloktuban.com, jejaring media suara.com, Senin (17/5/2021).
Kasus ini sampai ke desa karena keluarga SR yang melapor ke desa. Laporan tidak hanya dari pihak SR tapi juga pihak saudara EN yang mengaku mau dianiaya oleh keluarga SR.
Baca Juga: Polisi Tuban Bubarkan Kopdar Komunitas di Tengah Pandemi Covid-19
Setelah diklarifikasi dijelaskan bahwa pihak SR hanya ingin meminta kunci rumah yang dibawa EN karena dinilai tidak ada hubungan apa-apa.
Warga geram karena awalnya mengira EN dan SR bakal diberi sanksi tegas. Namun ternyata keduanya dipanggil hanya untuk membuat surat pernyataan.
"Warga ngamuk dan merusak kantor desa. Sasarannya tembok, genteng, atap plafon, kaca jendela, monitor kumputer dan printer. Fasilitas tersebut dilempari batu dan perangkat desa ketakutan dengan meninggalkan kantor desa," jelasnya.
Menyikapi aksi ricuh di Kantor Desa Ngimbang, Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono menjelaskan polisi menerima laporan awal dari masyarakat adanya laki-laki dan perempuan bukan suami istri yang meresahkan. Keduanya diduga melakukan perselingkuhan.
"Masyarakat setelah dijelaskan akhirnya paham dan kembali pulang ke rumahnya masing-masing," ujarnya.
Lanjut Kapolres Ruruh, kericuhan di Kantor Desa Ngimbang dapat diredam oleh anggota Koramil dan Polsek Palang sekitar pukul 01.45 WIB.
Berita Terkait
-
Polisi Tuban Bubarkan Kopdar Komunitas di Tengah Pandemi Covid-19
-
Belasan Pekerja Migran Asal Tuban Positif Covid-19
-
Nadya Mustika Rayakan Idul Fitri Tanpa Rizki DA, Kode Perselingkuhan?
-
Kisah Haru Kakek Darmadi Menjemput Rezeki dari Hasil Sol Sepatu
-
Diarak karena Dituduh Berselingkuh, Seorang Wanita di India Tenggak Racun
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak