Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 17 Mei 2021 | 15:44 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melihat pemaparan hasil laporan Poskes Penyekatan [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Sejak 6 Mei 2021 penyekatan di lakukan di sejumlah titik di seluruh Jawa Timur. Pos penyekatan ini dibuat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, pos penyekatan didirikan sebagai respons penertiban para pemudik dan penerapan aturan larangan mudik Lebaran. Salah satu pos penyekatan ada di Suramadu (Surabaya-Madura) Jawa Timur ( Jatim ).

Di pos itu arus mudik dari Surabaya ke Pulau Madura dipantau oleh petugas. Selama 12 hari pemantauan, sampai sekrang hasilnya nihil pemudik Covid-19.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jatim Herlin Ferliana saat memaparkan di depan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Hasil Rapid Test di Pos Penyekatan Seluruh Jatim, 38 Pemudik Positif Covid

Mendengar paparan itu, Khofifah sampai berseloroh, "Orang Madura itu sakti-sakti," katanya setengah bercanda, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Senin (17/05/2021).

Sebelumnya, dalah paparan itu Herlina membeber data selama 12 hari penyekatan di lakukan di seluruh Jawa Timur. Hasilnya, tercatat sebanyak 38 pemudik dinyatakan positif covid-19.

Herlin pun merinci, 38 orang positif itu hasil rapid test antigen. Mereka didapat dari Poskes di Kota Kediri 9 orang, Tuban 7, Ngawi 6, Kab Malang 4 dan Kab Pasuruan 4.

Kemudian, Lamongan, Ponorogo, Kabupaten Kediri, Gresik, Magetan, Kabupaten Madiun, Sidoarjo, Bondowoso masing-masing 1 orang. "Untuk pos penyekatan di Suramadu nihil yang positif rapid antigen Bu," ujar Herlin.

Kepala UPT Dishub Jatim di Bangkalan, Wahab melalui virtual juga mengatakan tidak adanya orang Madura yang diperiksa dan nihil positif rapid antigen.

Baca Juga: 2 Varian Baru Virus Corona Terdeteksi di Jatim Dibawa TKI dari Malaysia

Load More