SuaraJatim.id - Merasa tertipu arisan, sejumlah warga di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, lapor polisi. Mereka merasa menjadi korban penipaun berkedok arisan itu.
Kerugian akibat penipuan berkedok arisan ini mencapai miliaran rupiah. Salah satu pelapor bernama Jamiah,(52) warga Desa Lolawang Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Jamiah bersama beberapa tetangganya mendatangi kantor pelayanan Polsek Ngoro usai merasa ditipu oleh seorang bos arisan. Kedatanganya langsung disambut oleh petugas jaga Polsek.
Informasi yang diterima, emak-emak ini merasa ditipu oleh Tarmiati alias Mia (44) warga Desa Kembangsri, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Terduga menjanjikan uang hasil arisan. Tak tanggung - tanggung, kerugian yang harus ditanggung korban selaku kordinator arisan mencapai ratusan juta rupiah.
Kanit Reskrim Polsek Ngoro, Ipda Selimat, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dari sejumlah korban yang rata-rata kaum hawa tersebut.
"Ya benar kami terima laporan sudah ada enam orang, masing-masing kerugiannya bervariasi," kata Kanit, dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Sabtu (22/05/2021) pagi.
Menurutnya, mereka datang dengan membawa bukti brosur arisan dan alat tulis catatan uang arisan dari berbagai peserta.
"Yang melapor ke kami ada 6, total dari beberapa kordinator tersebut sebanyak kerugianya Rp 700 juta hingga Rp 1 miliyar," ucapnya.
Baca Juga: Buntut Penganiayaan Pendekar di Mojokerto, 2 Perguruan Silat Patroli Bareng
Kini, pihaknya telah meminta beberapa keterangan saksi dan mengumpulkan barang bukti guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kita akan mengumpulkan alat bukti dan mencari saksi serta berkordinasi dengan Satreskrim Polres Mojokerto," tegasnya.
Sementara itu, Salah satu korban yakni, Jamiah (52) mengaku, jika dirinya membawahi anggota sebanyak 102 orang. "Saya harus mengganti uang mereka sebanyak Rp 173 juta," katanya.
Kejadian itu berawal dari ia yang menjadi kordinator arisan dijanjikan menerima uang yang bisa diambil jelang puasa selesai atau Hari Raya Idul Fitri 2021.
"Saya mencari ke rumahnya, tapi tidak ada dan saat saya menghubungi nomor telepon, nomor telepon sudah tidak aktif dan sudah diblokir," kata Jamiah.
Setelah dilakukan kordinasi, hingga beberapa waktu tidak membuahkan hasil, ia pun dan beberapa korban yang lain melaporkan kejadian ini ke Polsek Ngoro.
"Semoga saja pelaku dapat ditangkap dan uang kami bisa kembali," ujarnya menegaskan.
Berita Terkait
-
Buntut Penganiayaan Pendekar di Mojokerto, 2 Perguruan Silat Patroli Bareng
-
Warga Mojokerto Tersangka Arisan Fiktif Miliaran Rupiah Diciduk Polisi
-
Polres Mojokerto Buru Pelaku Arisan Fiktif Rp 1 M, Hingga Lintas Provinsi
-
Ratusan Warga Mojokerto Tertipu Arisan Lebaran, Nilainya Rp 1 Miliar
-
Penyelenggara Wisuda di Mojokerto Terancam Hukuman 1 Tahun Penjara
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
-
Batal Lawan Kuwait! Timnas Indonesia Akhirnya Temukan Lawan Baru
-
Rupiah Terjun Bebas ke Rp16.368, Paling Merana di Asia Hari Ini
-
Pukulan Telak Honda di Pasar Otomotif Indonesia, Penjualan Anjlok dan Dealer Berguguran
Terkini
-
Dorong UMKM Tumbuh Pesat, BRI Salurkan Kredit Rp1.137,84 Triliun ke Pelaku Usaha
-
Kejari Surabaya Tahan Tersangka Korupsi Aset PT KAI, Negara Rugi Rp4,77 Miliar
-
Polisi Usut Pungli Program Sertipikat Tanah Gratis di Sampang
-
Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe 2025, BRI Tawarkan Hadiah dan Lelang Gadget Eksklusif
-
IM3 Perkenalkan SATSPAM di Surabaya, Fitur Proteksi Otomatis dari Penipuan Digital