SuaraJatim.id - Beberapa jam lalu viral sebuah foto seorang pesepeda tewas di pinggir jalan Sidoarjo, Jawa Timur. Pria belum diketahui identitasnya ini menggegerkan warganet setempat.
Foto pria tewas ini diunggah ke akun media sosial Facebook Info Lantas Sidoarjo enam jam lalu. Sampai saat ini informasi dan foto tersebut disukai 3 ribu kali dan dikomentari lebih dari 200 akun.
Dalam ungggahan itu, si pengunggah memberi keterangan kalau jenazah pesepeda tersebut ditemukan di pinggir Jalan Raya Trosobo, di sebelah timur jembatan layang atau fly over.
"Menginfokan isuk iki Pegowes kemungkinkan sakit jantung dan di nyatakan meninggal dunia di jln raya trosobo tepatnya di sblh timur layang trosobo mengarah ke sby lajur kiri..(Menginformasikan pagi tadi pesepeda kemungkinan sakit jantung dan dinyatakan meninggal dunia di Jalan Raya Trosobo, tepatnya di sebelah layang trosobo mengarah ke sby lajur kiri."
Baca Juga: 249 Narapidana Lapas Sidoarjo Menerima Remisi Lebaran
Belum diketahui detail identitas jenazah yang memakai seragam pesepeda lengkap tersebut. Memakai kaos, celana pendek, sepatu dan helem pengaman para pesepeda.
Kasus ini sendiri kini ditangani kepolisian setempat. Waganet pun gaduh mengomentari kasus ini. Mereka beramai-ramai menulis duka cita dan pesan-pesan moral, terutama bagi pesepeda.
Misalnya akun Nur Cahaya Thirza yang menulis komentar:
"Ancene olahraga iku apik rek tp g di paksakan ..sek ws pegel mnding berhenti sejenak minum air putih sek ws fit budal maneh. Bantu doa ae buat korban smg husnul khatimah..Amiin"
Lalu akun Jaysasmito yang mengatakan kalau banyak kejadian serupa. Dia pun memberi tips bagi para pesepeda:
Baca Juga: Dominasi Zona Kuning dan Hijau, Pemkab Sidoarjo Bolehkan Salat Id Berjemaah
"Inalillahi...saya jg pegoes tapi tdk ikut club..banyak kejadian spt itu.
Maka perhatikan saat kita goes..
1.olah raga ringan( pemanasan)
2.bawa bekal yy cukup
3.istirahat apabila kaki mulai kram atau nafas sdh agak berat.
4.Jgn pernah memaksa untuk menyusul anggota senior yg sdh terlatih.
5.SAAT ISTIRAHAT USAHAKAN KAKI SELONJOR KEDEPAN..DAN JANGAN MINUM AIR DULU SECARA SPONTAN.
BIARKAN NAFAS SEDIKIT TERATUR..
Baru setelahnya minum air dan konsumsi snack atau makanan lainnya.
6.usahakan jika ikut dlm CLUB
ADA PENGAWALAN DR BELAKANG..pakai kendraan bermotor atau mobil dan menyiapkan OXIGEN bisa Portabel atau kaleng..
7.P3K harus selalu ada
8.jika tdk ada bantuan medis..lakukan
P3K..DAN SEGERA HUBUNGI RS TERDEKAT.
9.JANGAN DIANGGAP REMEH.!!!"
Berita Terkait
-
249 Narapidana Lapas Sidoarjo Menerima Remisi Lebaran
-
Dominasi Zona Kuning dan Hijau, Pemkab Sidoarjo Bolehkan Salat Id Berjemaah
-
Dibutakan Game Online, Kronologi Bocil Sidoarjo Bakar Habis Rumah Tetangga
-
Misteri 3 Lubang Bekas Tembakan di Rumah Warga Waru, Polisi Buru Pelaku
-
Bukan Keperluan Mudik, Bus AKAP-AKDP Terminal Sidoarjo Boleh Beroperasi
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
5 Rekomendasi Hotel Dekat Alun-Alun Batu untuk Liburan yang Nyaman
-
Gubernur Khofifah Dorong Tata Kelola Internasional Usai Tahura Raden Soerjo Cetak Rekor
-
Gubernur Khofifah Apresiasi KTH dan Penyuluh Kehutanan se-Jatim: NTE Tertinggi Nasional
-
Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan