SuaraJatim.id - Ternyata begini alasan Pemerintah Kabupaten Bondowoso Jawa Timur tidak melaksanakan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021.
Menurut Menurut Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso Soekaryo, alasan keterbatasan anggaran menjadi pertimbangan kenapa kebijakan rekrutmen itu tidak diambil.
Terutama pertimbangan alokasi anggaran untuk gaji, tunjangan, sampai pelaksanaan latihan dasar manakala mereka telah menjadi ASN.
Di sisi lain, saat ini kondisinya masih pandemi Covid-19 dan masih belum bisa diprediksi sampai kapan berakhir, maka jika dilakukan rekrutmen dikhawatirkan akan membebani APBD yang sifatnya wajib kemudian tidak membayar itu akan jadi salah.
Baca Juga: CPNS PUPR 2021: Jumlah Formasi, Syarat, dan Cara Daftar
Sementara, APBD saat ini banyak tersedot pada refocusing anggaran penanganan Covid-19. Sehingga pemkab tidak ingin mengambil resiko.
"Sebab, anggaran untuk biaya pelaksanaan saat ini masuk dalam refocusing," katanya, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Selasa (25/5/2021).
"Jika tahun depan kemampuan dan situasi sudah menjadi berubah. Kan bisa jadi sekarang jumlah saja dengan kebutuhan yang akan datang," katanya menambahkan.
Dia memang mengakui kebutuhan ASN di Bondowoso masih kurang, dan belum lagi tiap tahun masih ada yang pensiun.
Namun, kata Soekaryo, itu menjadi ketidakberdayaan pemerintah daerah. Karena itu, pihaknya akan memanfaatkan sumber daya yang ada terlebih dahulu. Sekaligus, memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Baca Juga: Fitur Terbaru SSCASN Lengkap dengan Syarat Pendaftaran CPNS 2021
Informasi dihimpun, diperkirakan jika dirunut dari formasi yang didapat sebanyak 337. Maka kebutuhan kisaran anggaran gaji dan tunjangan dalam setahun mencapai sekitar Rp 12,132 miliar. Gaji inipun dibayarkan sekitar mulai Januari 2022.
Kemudian kebutuhan untuk Latsar/LPJ CPNS per orang sekitar Rp 9,2 juta. Sehingga diperkirakan mencapai sekitar Rp 3,1 miliar.
Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021 di Bondowoso terancam tak dilaksanakan.
Penyebabnya, anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tersebut diusulkan untuk ditiadakan dalam rangka menutupi defisit dan refocusing APBD 2021 penanggulangan pandemi Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Khofifah Siapkan Tim Khusus untuk Kawal Suara di TPS
-
Jelang Coblosan, Tri Rismaharini Dapat Pesan dari Ponpes Sunan Derajat
-
Heboh! Viral Detik-detik Penculikan Anak di Blitar: Korban Dibujuk Beli Jajan
-
KPU Jatim: EVP Ruang untuk Bertukar Pengalaman Mengenai Pemilu
-
Tidak Netral, Kades di Situbondo Divonis 3 Bulan Penjara dengan Percobaan