SuaraJatim.id - Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah mengancam Israel dalam pidato pertamanya setelah gencatan senjata yang mengakhiri perang di Gaza.
Hal ini dikatakannya pada Selasa 25 Mei 2021. Ia menegaskan, setiap agresi terhadap Yerusalem atau situs sucinya ummat Islam di sana berarti perang regional.
Hal ini disampaikan Nasrallah, dalam pidato yang disiarkan televisi setelah berakhirnya perang paling sengit dalam beberapa tahun antara Israel vs kelompok militan Hamas yang berbasis di Gaza itu.
Permusuhan Israel-Hamas dimulai pada 10 Mei yang menjadi respons atas penggerebekan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem dan bentrokan dengan warga Palestina selama bulan suci Ramadan.
Baca Juga: Korban Akibat Serangan Militer Israel di Jalur Gaza Bertambah, Total 254 Meninggal
"Ketika situs suci menghadapi ancaman serius, tidak ada garis merah," kata Nasrallah. "Semua gerakan perlawanan tidak bisa duduk diam dan melihat apakah situs suci dalam bahaya."
Kelompok Lebanon yang didukung Iran adalah penentang keras Israel dan pidato Nasrallah menandai peringatan penarikan Israel dari Lebanon selatan pada Tahun 2000.
Nasrallah juga mengatakan bahwa pertempuran tersebut menunjukkan Hamas telah meningkatkan kemampuan roketnya, yang menurutnya merupakan pencapaian militer yang besar.
"Mereka memiliki kemampuan untuk meluncurkan roket selama 11 hari dan mereka bisa melanjutkannya," katanya.
254 Warga Palestina Tewas
Baca Juga: BBC Selidiki Jurnalisnya yang Nge-tweet: Hitler Was Right
Jumlah korban meninggal akibat serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang dikepung, yang berakhir pekan lalu pasca gencatan senjata antara Israel dan Hamas bertambah menjadi 254.
Dari jumlah itu 39 perempuan dan 66 anak-anak, ungkap Kementerian Kesehatan Palestina, Selasa (25/5). Satu lagi warga Palestina yang terluka dalam serangan 11 hari Israel kehilangan nyawanya.
Gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas Palestina berlaku pada Jumat dini hari pekan lalu. Gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir dicapai setelah 11 hari serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza yang diblokade.
Dalam serangan di Gaza yang berlangsung sejak 10 Mei, militer Israel menyisakan jejak kehancuran yang luar biasa. ANTARA
Berita Terkait
-
Tentara Israel Serang Kota Jenin dan Tepi Barat utara Palestina, Hancurkan Fasilitas Umum
-
Iran Ngaku Siap Hadapi AS dan Israel Setelah Trump Kembali Menang
-
Iran Berencana Serang Israel saat Pemilu AS Memanas
-
Protes Meletus di Tel Aviv Usai Pemecatan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant
-
Viral Ibu Tolak Belikan Anak Oreo: Ajari Boikot Produk Pro Israel Sejak Dini, Sejalan dengan Fatwa MUI
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Survei The Republic Institute di Pilwali Kota Madiun: Maidi-Bagus Jauh dari 2 Paslon Lain
-
Cawagub Emil Dardak Pastikan Pembangunan Infrastruktur Merata Hingga Selatan Jatim
-
Pemeliharaan Ekosistem, Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup
-
Habib Ali Zainal Abidin: Risma InsyaAllah Punya Catatan Banyak
-
Buntut Debat Pilbup Blitar Dihentikan, Tim Paslon Rijanto-Beky Laporkan Rini-Goni ke Bawaslu