Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 04 Juni 2021 | 14:41 WIB
Ilustrasi tsunami. Geger Tsunami 29 Meter Bakal Menerjang Kabupaten Trenggalek, BPBD: Potensi Itu Ada [Shutterstock]

SuaraJatim.id - BPBD Kabupaten Trenggalek mengimbau masyarakat tak panik berlebihan tentang kabar akan terjadinya tsunami 29 meter. Sebab, potensi bencana itu pasti ada.

Sebelumnya, publik digemparkan isu tsunami pasca viral potongan video Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan tentang potensi tsunami di pesisir Selatan Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Trenggalek.

BPBD Trenggalek menegaskan, bahwa potongan video yang beredar adalah perihal potensi, bukannya prediksi akan terjadi tsunami.

“Trenggalek memang berpotensi tsunami dan potensi itu ada, namun sebatas potensi, semoga saja ini tidak terjadi,” kata Kabid Kebencanaan BPBD Kabupaten Trenggalek, Budiono dikutip dari beritajatim.com media jejaring suara.com, Jumat (4/6/2021).

Baca Juga: Ahli ITS Benarkan Potensi Gempa Magnitudo 8 dan Tsunami 29 M Bisa Terjadi di Jatim

Celakanya, sebagian masyarakat cenderung menelan mentah-mentah potongan video tersebut.

"Namun penerimaan masyarakat saat ini isi video tersebut Trenggalek diprediksikan akan terjadi tsunami, sehingga hal ini perlu kita luruskan,” imbuhnya.

Sementara, Kabag Ops Polres Trenggalek, Kompol Supian menambahkan potongan video tersebut merupakan hasil webinar BMKG di Jawa Timur beberapa waktu yang lalu. Isinya tentang kajian potensi bukannya prediksi.

Merespon kitu, pihaknya mengajak semua lapisan masyarakat untuk bisa memitigasikan kesiapan menghadapi bencana tersebut. Sehingga bila terjadi, masyarakat siap dan korban bisa diminimalisir.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Nata Negara. Ia  menekankan penting dan perlunya kesiapan menghadapi bencana, termasuk tsunami.

Baca Juga: Mengenang Tragedi Jumat Pon, Tsunami Menerjang Banyuwangi 27 Tahun Silam

“Semoga ini tidak terjadi,” ujarnya.

Penanganan kebencanaan, lanjut dia, perlu sinergitas semua pihak.

“Semua stakeholder terkait harus bersinergi, lepaskan ego sektoral,” imbuhnya.

Load More