Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 16 Juni 2021 | 18:50 WIB
Sampel darah yang terindikasi positif virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

SuaraJatim.id - Kabupaten Bangkalan masuk sebagai zona merah Covid-19. Jumlah pasien yang terpapar virus Corona itu juga melonjak tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Fasilitas isolasi di Bangkalan sampai tidak cukup menampung lonjakan pasien. Oleh sebab itu, pemerintah kabupaten setempat memerintahkan "rest area" Suramadu sebagai tempat isolasi bagi warga yang diketahui positif COVID-19.

"Ada sekitar delapan tempat 'food court' yang bisa dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19 di 'rest area' Suramadu," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron dikutip dari Antara, Rabu (16/06/2021).

"Rest area ini bisa menjadi alternatif selain di asrama mahasiswa di Kampus UTM Bangkalan," katanya menambahkan.

Baca Juga: Pemkot Akan Tracing Warga Kabur Tinggal KTP Saat Swab dan Rapid di Suramadu

Ia memperkirakan lokasi rest area itu bisa menampung sekitar 600 orang, termasuk perawat dan dokter yang akan bertugas di tempat itu.

"Mudah-mudahan dalam minggu ini sudah jadi semua dan siap untuk digunakan," ujar Bupati.

Tempat lain yang juga dipersiapkan Pemkab Bangkalan menjadi tempat isolasi bagi warga yang positif COVID-19 yakni ruko di Desa Petapan, Kecamatan Labang, Bangkalan.

"Ada ruko milik salah satu tokoh masyarakat yang merelakan untuk dijadikan tempat isolasi," demikian Bupati Abdul Latif Amin Imron.

Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur saat ini terdata sebanyak 599 orang, dari total jumlah kasus positif sebanyak 2.384 orang dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 232 orang.

Baca Juga: Update Covid di Jatim, Bangkalan Zona Merah, 33 Daerah Oranye, 4 Kuning

Kabupaten Bangkalan tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura, seperti Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.

Lonjakan kasus baru COVID-19 di kabupaten paling barat di Pulau Madura ini terjadi, sejak libur Lebaran 1442 Hijriah, akibat warga di wilayah itu kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Load More