SuaraJatim.id - Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dilanda banjir dan tanah longsor. Sedikitnya ada sembilan titik longsor teridentifikasi.
Sejumlah ruas jalan dan jembatan dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut usai hujan deras sejak Rabu (16/6) sore hingga Kamis dini hari.
BPBD Kabupaten Tulungagung mencatat ada sembilan titik longsor, rinciannya empat titik di wilayah Kecamatan Sendang dan lima titik di Kecamatan Pagerwojo. Dua kecamatan ini bersebelahan dan sama-sama berada di kaki lereng Gunung Wilis.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan, pihaknya bakal melakukan upaya percepatan pemulihan akses dan infrastruktur lainnya yang terdampak bencana.
"Kami akan datangkan alat berat untuk mempercepat pemulihan akses jalan, jembatan serta jaringan listrik di desa-desa yang terdampak," katanya dikutip dari Antara, Jumat (18/6/2021).
Ia melanjutkan, akibat bencana alam tersebut tidak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah warga dilaporkan rusak akibat longsor.
Bencana longsor juga membuat 270 KK di Desa Nglurup Kecamatan Sendang terisolir imbas rusaknya akses jalan utama menuju desa pegunungan itu.
Bupati yang sempat meninjau dampak banjir-longsor di wilayah Desa Nglurup, Sendang dan Pagerwojo mengimbau warga di wilayah rawan bencana untuk waspada, khususnya bagi rumah yang posisinya berada dekat tebing.
Salah satu warga yang rumahnya rusak terkena longsor, Misni (67) warga Dusun Selogiri Desa Penjor Kecamatan Pagerwojo harus merelakan tiga karung gabah dan empat karung berasnya tertimbun longsor.
Baca Juga: Pemkab Trenggalek Minta Izin Bupati Tulungagung untuk Memindah Prasasti Kamulan
Salah satu perangkat Desa Penjor, Juwairi mengatakan data sementara, longsor itu menyebabkan tujuh rumah warga rusak.
Ia menjelaskan, curah hujan yang tinggi di daerah atas juga menyebabkan debit air sungai meningkat.
"Tebing-tebing yang sebelumnya sudah retak terisi air hujan hingga terjadilah pergerakan tanah yang menjadi longsor," katanya.
Menurut dia, akibat rusaknya jalan itu, warga harus memutar sejauh tiga kilometer. Untuk sementara warga melaksanakan perbaikan jalan secara mandiri dengan bahan seadanya.
Usai perbaikan mandiri, jalan selebar empat meter ini sudah bisa dilewati oleh kendaraan roda dua.
(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
BRI dan UMKM Desa Wujudkan Ekonomi Inklusif Lewat Desa BRILiaN
-
Ramalan Master Ong: 8 Shio Ini Bakal Banjir Cuan Mendadak di Akhir Tahun 2025, Kamu Termasuk?
-
Peluang Cuan Rp259 Ribu! Ini Dia 4 Link DANA Kaget Terbaru, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Saldo Gratis DANA KAGET Rp 315 Ribu Siap Ditransfer ke Nomor Kamu Sekarang
-
Nekat ke Bali Tanpa Bekal Cukup, 4 Remaja Asal Pasuruan Numpang Truk dan Pakai Nama Samaran