Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 19 Juni 2021 | 21:06 WIB
Polisi melakukan olah TKP bocah tewas tertimpa pagar tembok Balai Benih Ikan Kota Blitar, Sabtu (19/6/2021). [foto: istimewa]

SuaraJatim.id - Dicky Asvirano (10) tewas tertimpa tembok pagar milik Balai Benih Ikan (BBI) Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu (19/6/2021). Peristiwa yang menyebabkan seorang bocah tewas itu kini diselidiki polisi.

Kasubag Humas Polres Blitar Kota, Iptu Ahmad Rochan mengatakan berdasarkan keterangan saksi dan olah TKP, peristiwa memilukan itu terjadi pada Sabtu (19/6/2021) pukul 14.30. Korban tewas tertimpa bangunan tembok pagar setinggi 3 meter.

"Ketika peristiwa itu terjadi, cuaca hujan deras disertai angin mengakibatkan robohnya tembok setinggi 3 meter," ungkap Rochan, Sabtu malam ketika dikonfirmasi.

Dari keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian, korban dan sembilan temannya sedang bermain hujan. Hujan deras ini terjadi hampir sebagian besar wilayah Blitar pada saat itu.

Baca Juga: Wow! Bapak Separuh Abad di Blitar Ini Bikin Sepeda listrik Tenaga Surya

Dicky yang sedang bermain dengan temannya kemudian tiba di Jalan Akasia (TKP). Mereka lalu bermain-main di saluran air tepi jalan. Ketika teman-temannya asik bermain korban memilih tidak ikut serta.

Korban memilih untuk berdiri di tepi jalan, lantaran sudah kedinginan akibat lamanya bermain hujan. Kemudian petaka terjadi.

Tambok pagar setinggi tiga meter dengan panjang sekira 50 meter di belakang korban mendadak ambruk. Tembok pembatas tersebut milik Balai Benih Ikan Pemkot Blitar.

Ketika tembok itu ambruk, sembilan teman korban melihat dia tertimpa dinding tersebut. Mereka lalu berteriak dan mencari pertolongan ke warga yang ada di sekitar lokasi.

Warga Jalan Akasia, Kelurahan Rembang, Sananwetan yang mengetahui peristiwa itu kemudian melapor ke perangkat kelurahan setempat dan dilanjutkan ke Polisi.

Baca Juga: Viral Ritual Pengantin Blitar, Mempelai dan Keluarga Dilarang Keramas 7 Hari!

"Menurut keterangan saksi ketika terdengar tembok roboh teman-teman korban berteriak minta tolong kepada saksi untuk minta pertolongan. Jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Mardi Waluyo," ujar Rochan.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari Pemkot Blitar terkait robohnya dinding tersebut yang merenggut nyawa bocah 10 tahun tersebut.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Blitar berencana segera meninjau kondisi bangunan tersebut.

"Senin nanti akan kita cek," kata Anggota DPRD Kota Blitar, Ridho Handoko ketika dikonfirmasi.

Kontributor : Farian

Load More