SuaraJatim.id - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nusantara) Jawa Timur berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Senin (21/6/2021). Mereka menyerukan beberapa poin tuntutan.
Massa aksi yang mengklaim terdiri dari Presiden BEM kampus se-Jawa Timur menyerukan dua poin tuntutan. Pertama, menuntut menindaklanjuti pemilihan Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono yang dilakukan oleh Gubernur Khofifah, setelah purna tugas dari masa jabatannya.
Kedua, menuntut jabatan Kapolda Jawa Timur diturunkan serta menuntut kejelasan proses hukum dari perayaan ulang tahun Gubernur Khofifah diduga mengakibatkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan (prokes).
"Kami menuntut aparat juga harus bertindak serupa. Tujuan dari aksi ini adalah menuntut Pejabat Harian Sekda Jatim mundur, serta mendesak Polda Jatim menindaklanjuti laporan kasus kerumunan di acara ulang tahun Gubernur Jawa Timur,” kata Koordinator BEM Nusantara Jatim Ahmad Faruq dikutip dari timesindonesia.co.id --jejaring media suara.com, Senin.
Baca Juga: Survei Pilpres 2024, SMRC: 81 Persen Suka Khofifah
BEM Nusantara Jatim juga menegaskan terdapat aturan yang berbeda terkait kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat serta para pejabat terkait kerumunan.
Ketika masyarakat melakukan kegiatan selalu ada operasi pembubaran. Namun tidak demikian jika pejabat pemerintahan melakukan kegiatan, bahkan para aparat keamanan turut serta mengamankan dan menertibkan kegiatan tersebut. Hal itu yang yang menjadi polemik bagi masyarakat.
"Kasusnya baru sampai pada olah TKP, tapi sampai saat ini tidak ada titik terang. Ini macam hukum tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, pada aksi kali ini para Presiden BEM juga menyertakan isu-isu regional yang terdapat di kota atau kabupaten masing-masing yang sampai saat ini masih belum dituntaskan oleh pejabat yang berwenang.
“Karena kita ini juga ada kawan-kawan dari Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Jember dan Sumenep. Kami menuntut supaya pihak internal dan Forkopimda untuk menuntaskan isu regional yang ada,” tandas Koordinator BEM Nusantara Jatim, Faruq.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Ogah Bangkalan Disebut Zona Hitam Meski Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19
Berita Terkait
-
Beda Karier 8 Anak Presiden RI yang Hadiri Ultah Didit Hediprasetyo
-
Jadi Gubernur Jatim Lagi, Khofifah Siap Tancap Gas Hadapi Ramadan: Jangan Sampai Harga Sembako Naik
-
Momen Khofifah hingga Bobby Nasution Antre Masuk Tenda di Monas Jelang Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
-
Khofifah Hafal Detail Harga Bawang Merah, Prabowo: Pemimpin Luar Biasa
-
Mewahnya Undangan Pesta Ulang Tahun Cucu Haji Isam, Dilengkapi Kunci Emas Penting untuk Tamu!
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
Terkini
-
Mengatur Pola Makan Sehat Selama Lebaran, Ini Tips dari Dosen Gizi Universitas Airlangga
-
Antusiasme Tinggi, 75.483 Penumpang Gunakan Kereta Api pada Hari Pertama dan Kedua Lebaran 2025
-
Banjir Kepung Ngawi: 15 Desa Terdampak
-
Kronologi Mobil Elf Berpenumpang Terbakar di Tol Madiun
-
Ngerinya Petasan di Blitar Meledak Lukai Tuannya, 4 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit