
SuaraJatim.id - Tim BKSDA Jatim sudah menelusuri jejak penampakan buaya di 4 titik bantaran Sungai Bengawan Solo di Lamongan, Jawa Timur.
Diperkirakan jumlah buaya yang nongol di bantaran sungai dan menampakkan diri kepada warga jumlahnya tidak hanya 2 ekor seperti yang dituturkan warga, melainkan ada 3 sampai 4 ekor buaya muara.
"Dari hasil pengamatan kami, jumlah buaya tersebut diperkirakan 3 sampai 4 ekor. Ada satu yang berukuran besar, kemudian 3 ekor lainnya masih berukuran kecil, sekitar 1,5 meter sampai 2 meter," kata Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) Gresik X BKSDA Jawa Timur, Agus Ariyanto, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Kamis (24/06/2021) malam.
Sebelumnya, Tim BKSDA Jawa Timur turun langsung ke Lamongan, memantau lokasi penampakan buaya di Bengawan Solo Desa Parengan Lamongan. Mereka menyusuri sungai memantau titik lokasi kemunculan buaya.
Baca Juga: Buaya Nongol Lagi di Sungai Lamongan, Tim BKSDA Turun Tangan
Apa penyebab kemunculan buaya? Agus mengatakan kemungkinannya karena kondisi air di muara Bengawan Solo itu telah mengalami perubahan. "Sepertinya fenomena mas, mungkin air muara terlalu asin, sehingga buayanya naik (ke hulu sungai)," katanya menegaskan.
Selain kondisi air, lanjut agus, kemungkinan lain yang menjadi sebab buaya-buaya muara tersebut naik ke hulu adalah keberadaan mangsa di kawasan ini. "Saya tanya warga, katanya memang ada ikan banyak di sekitar situ," ujarnya.
Lebih jauh, karena jarak antara bantaran sungai dengan pemukiman warga begitu dekat, yakni hanya 5 meter, sehingga Tim BKSDA Jatim mengimbau dan memberi saran kepada pemerintah desa setempat untuk melakukan beberapa langkah antisipasi.
Hal itu dilakukan karena masih adanya potensi kemunculan buaya lagi, sehingga warga bisa lebih waspada dan berhati-hati.
Saran-saran tersebut di antaranya pemasangan papan informasi atau peringatan yang diletakkan di beberapa titik, membatasi aktifitas warga di sekitar bantaran sungai, dan melakukan study habitat serta penelusuran lebih lanjut tentang faktor penyebab munculnya buaya tersebut.
Baca Juga: Konyol! Mahasiswa Lamongan Ini Jadi Begal Payudara, Apesnya Korban Kerabat Sendiri
Sebelum adanya kemunculan buaya di bantaran sungai, beberapa warga sekitar yang memiliki usaha kain atau sarung tenun seringkali memanfaatkan bantaran sungai tersebut untuk mencuci kain tenun saat proses pewarnaannya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Membanggakan, Batik Tulis dengan Warisan Budaya Ini Sukses di Pasar Global Berkat Pemberdayaan BRI
-
Lebaran di Lamongan? 5 Kuliner Khas Ini Wajib Dicoba, Bukan Cuma Soto
-
Viral Polisi Suruh Pendemo Tolak UU TNI Cap Jari dan Foto, Publik Murka: Mereka Penjahat?
-
6 Rekomendasi Tempat Wisata di Lamongan untuk Libur Lebaran 2025, Lengkap dengan Tiket Masuknya
-
Rekam Jejak Zulkifli Syukur, Calon Asisten Patrick Kluivert
Terpopuler
- Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
- Selamat Datang Mauro Zijsltra! Mau Sumpah WNI Timnas Indonesia Debut di Tim Senior FC Volendam
- 7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
-
Kapolres Sragen Garansi Hukuman Berat Predator Anak, Pasal Berlapis Menanti Guru Agama Bejat
-
Terungkap Modus Guru Agama di Sragen Cabuli Siswi SD, Berawal dari Kegiatan Ini
-
Sragen Gempar! Guru Agama Bejat Cabuli Siswi SD 21 Kali di Kelas
-
Persib Juara, Bojan Hodak Disejajarkan dengan Pemain Bayern Munich
Terkini
-
Truk TNI Muat Amunisi Terbakar di Tol Gempol, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Kumpulan Link DANA Kaget Terbaru, Banjir Rejeki di Hari Selasa
-
Dongkrak Ekonomi Kerakyatan, BRI Geber Kredit Mikro
-
Heboh Pria Bersimbah Darah di Halaman Rumah Sakit Ketapang Sampang, Polisi Buka Suara
-
Kronologi Truk TNI Terbakar di Tol Gempol: Terdengar Suara Ledakan