SuaraJatim.id - Lama tak terdengar kabarnya, legenda basket Tanah Air Dimaz Muharri tiba-tiba saja menulis Surat Terbuka guna menjawab pertanyaan publik terkait gugatan perdata CLS Knight terhadap dirinya.
Surat Terbuka dari Dimaz ini disebar kepada wartawan olahraga melalui kuasa hukumnya. Di dalam surat tersebut, Dimaz menekankan pilihannya untuk lebih memilih keluarga. Dalam surat itu, Dimaz menceritakan awal mula dirinya mundur dari dunia basket profesional.
Ia mengatakan, istri dari Dimaz, yakni Selvia Wetty (Muma) mengalami keguguran kandungan sebanyak dua kali. Hal itu membuatnya harus mundur dari dunia basket profesional yang sangat dicintainya, guna menjaga kesehatan istrinya yang sudah dua kali keguguran saat hamil.
Saat izin mundur dari dunia basket, awalnya CLS merestui hal itu. Namun selang beberapa hari sejak saya mengutarakan pengunduran diri, Dimaz diminta untuk membayar uang senilai ratusan juta rupiah, yang di dalamnya termasuk pengembalian gaji yang sudah ia terima (dimana ini adalah hak atas kewajiban yang sudah dia jalankan), dan juga uang kontrak tahun pertama.
Baca Juga: Sejarah dan Tujuan Permainan Bola Basket
"Saya tidak mau pusing, fokus saya adalah keluarga. Uang tersebut, walau jumlahnya tidak sedikit, saya bayar. Kontrak saya yang berlangsung di 2015-2017 pun seharusnya tidak dilanjutkan karena semua nilai yang sudah diberikan kepada saya sudah dikembalikan," tulis Dimaz.
Menurut pengakuan Dimaz, ia melakukan pembayaran tepat sesuai tenggat waktu. Karena kalau tidak, CLS menyebut, setiap bulannya nilai uang itu akan berbunga 5 persen.
Ternyata permasalahan tak berhenti di situ, Dimaz harus kembali menandatangani berkas yang dirasa cukup mengikat. Yakni dengan tujuan, Dimaz Muharri tidak dibolehkan kembali bermain dengan tim profesional lainnya.
"Kata pihak yang memberikan surat itu, kalau saya bergabung dengan klub profesional lain sampai 2017 (sesuai masa kontrak terakhir kami), maka saya harus membayar sebesar Rp 393.600.000. Surat ini juga saya tanda tangani karena saya memang tidak berniat main basket profesional dalam waktu dekat. Surat tersebut diberi nama sebagai Surat Pengakuan Utang. Namun, tidak ada sepeser pun uang yang mengalir ke saya dari jumlah yang disebutkan itu," kata Dimaz perihal surat itu.
Pada 2019, Dimaz mendapatkan tawaran untuk bermain kembali di dunia basket profesional. Namun permasalahan tersebut kembali muncul dari Louvre Surabaya.
Baca Juga: Demi Lolos ke Piala Dunia, Timnas Indonesia akan Tambah Pemain Naturalisasi
"Saya yang rindu basket, dan kondisi keluarga yang membaik, membuat saya mengambil kesempatan ini. Walau kemudian Pandemi COVID-19 datang dan liga dihentikan pada Maret 2020. Saya memutuskan kembali berhenti bermain," ujarnya.
CLS Knights kembali beraksi. Mereka menuntut Dimaz membayar sebesar Rp 393.600.000, karena saya bermain basket kembali untuk Louvre di 2020, tahun yang sudah lewat dari kontrak terakhir kami. Kemudian baru dia sadar bahwa dalam surat tersebut tidak dituliskannya batasan tahun sama sekali.
"Namun, bagaimana bisa kontrak kerja berlaku seumur hidup? Apakah kalau berkesepakatan dengan CLS Knights artinya mengikat hingga ujung usia? Dan yang makin menyedihkan, kalau saya tidak membayar uang tersebut, mereka menggugat supaya dapat menyita rumah saya di Surabaya dan rumah warisan almarhum Bapak saya di Binjai," tulisnya.
Dimaz merasa kecewa dengan CLS Knight, terlebih lagi kasus itu datang dari tim yang sudah ia bela bertahun-tahun. Ia juga menunjukan kelemahan para pemain basket profesional di Indonesia.
"Bahkan, tidak ada badan khusus yang bertugas membantu membela kasus pemain basket seperti saya. Kini, kasus gugatan terhadap saya sedang berjalan di Pengadilan Negeri Surabaya," beber Dimaz.
Sementara itu, Kuasa Hukum dari Dimaz Muharri, Antonius Youngky Adrianto saat dihubungi SuaraJatim.id membenarkan kasus yang dihadapi oleh kliennya tersebut.
Berita Terkait
-
Sejarah dan Tujuan Permainan Bola Basket
-
Demi Lolos ke Piala Dunia, Timnas Indonesia akan Tambah Pemain Naturalisasi
-
Mendadak, Pinkan Mambo Jualan Cobek, Bola Basket hingga Sofa di Instagram
-
Walau Pandemi, NBA Tetap Latih Guru Olahraga di Jr NBA Coaches Academy 2020
-
Mayasari Bakti Jadi Sponsor Klub Bola Basket
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
Berburu Kejutan Saldo DANA Kaget! Raih Hadiah hingga Rp449 Ribu, Simak Manfaat dan Tipsnya
-
Produksi Padi Tahun Ini Capai 9 Juta Ton GKP, Jatim Optimis Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional
-
7 Mitos Daun Kelor: Penolak Bala, Pengusir Makhluk Halus, hingga Pemutus Ilmu Hitam
-
Viral! Segel Minimarket yang Tak Punya Jukir Resmi, Wali Kota Surabaya Disebut Salah Sasaran
-
Gubernur Khofifah Tegaskan Pihaknya Menentang Segala Bentuk Eksploitasi terhadap Anak