Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 13 Juli 2021 | 09:02 WIB
dr Tirta (Instagram)

SuaraJatim.id - Ribut-ribut soal sosok dr Lois Owien yang tidak percaya Covid-19, akhirnya direspons juga oleh Youtuber Dokter Tirta Mandira Hudhi.

Dokter Tirta geram karena ada yang percaya dengan pernyataan dr Lois. Ia pun meluruskannya melalui cuitan di Twitter pada Selasa (13/7/2021).

Dalam utasannya itu, ternyata Dokter Tirta pernah menantang debat dr Lois pada Desember 2020. Namun Ia tidak hadir.

"Dibungkam? Gue dan beberapa dokter sudah sering debat ama dia, baik di medsos + via chat. Gue ngajak ketemuan di Maret dan April? Dia ga hadir," tulis @tirta_hudhi.

Baca Juga: Dokter Lois Ditangkap, dr Tirta Dihujat: Ga Usah Petantang Petenteng

Dikutip dari matamata.com, jejaring media suara.com, selama Desember tahun lalu hingga sekarang, dr Lois disebut sempat beberapa kali memaki IDI.

Namun, karena dirasa akun wanita lulusan Universitas Kristen Indonesia tersebut palsu, sehingga IDI tidak menanggapinya.

"Sampe bang Hotman bisa undang dia ke TV, yang gue ga tau alasannya apa. Bukti? Lha Lois sendiri aja pernah capture chat gue ama dia di medsos dia. It means gue membuka ruang diskusi," ujarnya menegaskan.

Dokter Tirta pun mengaku pusing dengan orang-orang yang masih percaya dengan konspirasi, yang menurutnya salah tetapi merasa paling benar. Ia juga meluruskan bahwa dilaporkannya dr Lois tidak ada hubungannya dengan politik.

"Lois ga ada hubungan ama politik. Dia sebar info salah soal Covid. Dan dipercaya sebagian warga. Makanya dilaporkan... Karena hoax berbahaya. Dikasih waktu 7 bulan. Buat tobat. Malah tambah bubrah," pungkasnya.

Baca Juga: Dokter Lois Owien Ditangkap Polisi, dr Tirta Diserbu Publik

Menurut dia, segala teori dari dr Lois sempat dibantah para dokter, seperti asidosis laktat, patfis jantung kiri, interaksi obat, hingga konsumsi vitamin C satu gram per jam.

"Lois bilang semua pasien covid meninggal karena interaksi obat. Ini ngawur. Banget. Lo bisa cek semua jurnal. Pasien Covid meninggal rata-rata karena badai sitokin, infeksi paru berat, pnemonia, ards, hipoxia. Interaksi obat dari mana?"

Dokter Tirta meluruskan bahwa obat yang diberikan kepada pasien Covid-19 di rumah sakit bertujuan untuk mengurangi gejala berat dan aktivtas virus corona.

Pemberian dosis obat pun dilakukan secara hati-hati, sehingga tidak terjadi double dosis atau dosis yang diberi dua kali lipat.

"Vit C 1 gram per jam kata Lois. Padahal dosis maximal yang diterima tubuh cuma 2 gram/hari. Jebol ga tuh ginjal lu. Kalo lu percaya usul Lois. Hadeh. Kasian ginjal lau," imbuhnya.

Dokter Tirta kembali menegaskan bahwa opini dr Lois adalah bohong atau hoax. IDI pun pernah memberi kesempatan dr Lois untuk membuat klarifikasi tetapi ditolak.

"Paham? Lu baca aja penolakannya. Banyak. Di media. Dia hanya mau bicara sendiri di TV TV. Tolonglah. Cerdas dikit bro kalo bernarasi. Lu bisa scroll ig Lois. Twitter Lois. Dia kan pajang chat gue. Logika aja. Kalo gue bungkam. Ngapain selama tujuh bulan dibiarin," tambahnya.

Load More