Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono sebelumnya mengatakan, dalam dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Surabaya bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Surabaya Senin (12/7), pihaknya mengusulkan kepada pemkot agar pemakaman jenazah COVID-19 bisa dilakukan di makam-makam kampung.
Sehingga tidak selalu di pemakaman khusus, seperti TPU Keputih. Asalkan dengan syarat ada persetujuan RT/RW untuk dimakamkan di kampung dan sesuai prokes yang ketat. Sedangkan petugas yang memakamkan juga wajib mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap
Usulan itu disampaikan karena waktu tunggu pengambilan jenazah selama ini dikeluhkan lama, yakni 1x24 jam, bahkan lebih.
"Karena itu, kami mengusulkan agar jenazah pasien COVID-19 bisa dimakamkan di kampung saja," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, lokasi yang direncanakan akan dibuat makam baru belum bisa dipakai dalam waktu dekat ini. Dari luasan sekitar 10 hektare itu ada sebagian yang masih proses pembebasan lahan.
Mengenai usulan makam kampung, Anna mengatakan jauh-jauh hari, pihaknya sudah mengusulkan kepada camat dan lurah, dimana ada lokasi di wilayahnya yang bisa digunakan sebagai tempat pemakaman.
Hanya saja, permasalahan timbul jika jenazah COVID-19 akan dimakamkan di pemakaman kampung karena tidak semua warga menyetujuinya. Bahkan, jika jenazah itu diketahui positif COVID-19, kebanyakan warga menolak. Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak karena lahan makam kampung bukan aset pemkot sehingga tidak bisa memaksa dibuat tempat pemakaman.
Persoalan penanganan COVID-19 di Surabaya cukup banyak, mulai dari persoalan tempat isolasi atau perawatan pasien COVID-19 dimana hampir semua rumah sakit penuh, beberapa rumah sakit kekurangan bed atau tempat tidur, oksigen, obat terapi langkah, ambulans beserta supirnya yang terbatas, petugas pemakaman jenazah dan lainnya.
Persoalan tersebut tidak bisa hanya ditangani sendiri oleh Pemkot Surabaya, melainkan perlu dukungan dan gotong royong dari semua pihak.
Baca Juga: Sepotong Kisah Perempuan Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Surabaya
Selain itu, kesadaran warga masyarakat dengan mentaati prokes sangat dibutuhkan dalam upaya mempercepat penanganan COVID-19. Dengan ikhtiar lahir dan batin, semoga pandemi ini segera berakhir. ANTARA
Berita Terkait
-
Sepotong Kisah Perempuan Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Surabaya
-
Pelatih Persebaya Ungkap Perkembangan Cedera Koko Ari Araya
-
Jepang Imbau Warganya Tinggalkan RI, Legiun Asing Persebaya Bimbang
-
Buka Posko Covid-19, Warga Surabaya Gotong Royong Bantu Warga Isolasi Mandiri
-
Persebaya Minta PT LIB Putuskan Nasib Liga 1 pada Agustus 2021
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
Terkini
-
Modal Nongkrong Cair! Saldo DANA Kaget Gratis Rp169 Ribu dari 3 Link Kaget, Auto Masuk Akun
-
Jangan Sampai Ketipu, Cara Aman Klaim DANA Kaget Beserta Link Terbaru Sebesar Rp 219 Ribu
-
Rahasia Dapatkan DANA Kaget Rp 109 Ribu Malam Ini : 4 Trik Jitu yang Jarang Diketahui
-
Gubernur Jatim, Menteri PU, Kepala Basarnas Dampingi Korban Musibah Ponpes Al Khoziny Diidentifikasi
-
Dapat Cuan Kilat dari DANA Kaget: Klik Link Saldo Gratis Rp 333.000 Hari Ini