SuaraJatim.id - Dampak pandemi Covid-19 memukul perekonomian masyarakat. Namun semangat berkurban ummat Islam di Surabaya masih tetap sama. Bahkan di RPH Kota Surabaya bisa dibilang naik dari tahun sebelumnya.
Sesuai Surat Edaran Kementerian Agama RI (Kemenag RI) Nomor 15 Tahun 2021, penyembelihan hewan memang diimbau agar dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH). Hal tersebut membuat jumlah pemotongan hewan kurban di RPH Surya Surabaya naik dua kali lipat.
Plt Dirut RPH Surya Surabaya, Mohamad Faiz mengatakan bahwa di hari pertama Idul Adha saja, RPH Surabaya telah menyembelih 68 ekor sapi dan 30 ekor kambing.
"Tahun kemarin sekitar 100-an hewan kurban, nah kalau sekarang itu sekitar 200 ekor selama kurban," ujar Faiz, dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Selasa (20/07/2021).
Sebanyak 200 ekor hewan kurban tersebut akan dibagi menjadi beberapa hari hingga hari Tasyrik berakhir yakni H+3 Idul Adha. Di H+1 Idul Adha besok, Rabu (21/7/2021), pihaknya akan menyembelih 82 ekor Sapi. Di H+2 menyembelih 70 ekor sapi dan di H+3 menyembelih sekitar 7 ekor sapi.
Kata Faiz, hewan kurban yang dipotong di RHP beberapa diantaranya adalah milik pejabat. Seperti Walikota Surabaya, Sekda Kota, DPRD Kota Surabaya, Wakil Gubernur Jatim hingga Polda Jatim . "Kalau punya pak Eri ada 2 ekor, beratnya rata-rata di atas 800 kiloan," terang Faiz.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk memakai jasa RPH ada 2 paket yang disediakan pertama yakni paket kemas, dimana RPH akan menyembelih hewan kurban hingga proses pengemasan bahkan pengiriman, paket ini dibandrol dengan harga Rp. 2,5 Juta.
Sementara paket kedua adalah paket Sontor, paket ini RPH Surya Surabaya akan memotong hewan kurban sampai memisahkan tulang dengan daging saja, sementara proses pengemasan dilakukan oleh pemilik hewan kurban, paket ini dibandrol dengan harga Rp 1,8 juta.
Dari tingginya jumlah hewan kurban yang disembelih oleh RPH Surabaya pihaknya telah merekrut warga sekitar sebagai tambahan tenaga di RPH. Hingga total ada sekitar 150 an orang yang hari ini membantu di RPH.
"Jadi, jumlah pemotong nambah, kalau tahun kemarin 6 sekarang itu 10 kelompok, kalau pemotong itu orang RPH sendiri harus bersertifikat, pemboleng itu ada 10 kelompok 1 kelompok 6 orang. pengemasan ada 10 kelompok, 1 kelompok 8 orang, terus yang ngatur tamu ada 5 orang," jelasnya.
Baca Juga: Sembelih Kurban 1100 Ekor, Putra Siregar Pecahkan Rekor MURI
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Geger 7 Ekor Ular Piton Muncul di Tempat Sampah Sekolah Surabaya, Waspada Musim Hujan!
-
Kecelakaan Tragis di Tol Jombang, Pejalan Kaki Tewas Usai Tabrakkan Diri ke Truk Box!
-
Derita Warga Korban Erupsi Gunung Semeru: Rumah Tertimbun, Yang Tersisa Selimut dan Bantal!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Pelukan di Bawah Abu Gunung Semeru: Kisah Dramatis Imron Hamzah Gendong Putra Lari dari Wedus Gembel