SuaraJatim.id - M Tarmo Harjo baru pulang dari RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Pria 59 tahun itu baru sampai mulut gang masuk ke rumahnya.
Namun belum sempat turun, ajal lebih dulu menjemput. Tarmo, warga Dusun Sidodadi Desa Sentonorejo Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto itu meninggal setelah mengeluhkan sesak napas.
Menurut keterangan keluarga dan saksi, diketahui jika korban minta pulang dari rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto itu. Sehingga bersama keluarganya, korban naik taksi online.
Seperti dijelaskan Kapolsek Trowulan Kompol Imam Mahmudi. Ia mengatakan korban diketahui meninggal sekira pukul 13.30 WIB di dalam sebuah taksi online yang hendak membawa korban pulang ke rumahnya.
Baca Juga: Sudah 3 Kasus Pemakaman Jenazah Non-muslim Ditolak Warga Sooko Mojokerto
"Sesampai di gang rumah meninggal di dalam taksi online," katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (29/7/2021).
Masih kata Kapolsek, korban diantar keluarnya pergi berobat ke RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo pada, Selasa (28/7/2021) sekira pukul 19.00 WIB.
Korban diperiksa dokter jaga di UGD RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo dan menjalani pemeriksaan ulang pada, Rabu (29/7/2021) sekira pukul 13.00 WIB.
"Setelah diperiksa pasien minta pulang dan beserta keluarganya pulang menggunakan taksi online. Namun sesampai di gang rumah meninggal di dalam taksi online tersebut," ujarnya.
"Hasil pemeriksaan swab antigen negatif, namun hasil rontgen (paru-paru) mengarah ke positif. Rencana keluarga akan dimakamkan di Trawas," katanya menegaskan.
Baca Juga: 3 Aksi Warga Jatim Kibarkan Bendera Putih, Nyerah dan Protes Pada Penerapan PPKM
Sesuai hasil kesepakatan pihak keluarga dan tim tenaga kesehatan, lanjut Kapolsek, korban dimakamkan secara protokol kesehatan.
Kapolsek menjelaskan, termasuk pemulasaran jenazah juga akan dilaksanakan secara protokol kesehatan dengan tenaga kesehatan dan dibatu relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto.
"Tim kesehatan juga akan melakukan tracing terhadap keluarga serta orang yang kontak erat maupun dekat dengan pasien," kata Imam Mahmudi.
"Meskipun hasil pemeriksaan antigen negatif, namun hasil rontgen mengarah ke positif. Sehingga untuk menghindari hal yang tak diinginkan, akan dilakukan tracing," katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Pemkab Mojokerto Gelar Musrenbang RKPD 2026
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Ulama Irak Hingga Mesir Bahas Peran Pemerintah di Masa Depan Lewat Pendidikan
-
Duar! Rumah Anggota Polisi di Mojokerto Meledak, Dua Orang Tewas
-
Dituntut 4 Tahun, Terdakwa Penggelapan Rp12 Miliar Lapor Balik Jaksa ke Kejagung
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
Terkini
-
Jelang Haul Abad Syaikhona Kholil: Khofifah Ceritakan Peran Ulama Kharismatik di Balik Lahirnya NU
-
Heboh Sejoli Ditemukan Tewas di dalam Kamar Kos Sidosermo Surabaya, Penyebabnya Masih Misteri
-
Ditunjuk Lagi Sebagai Pelatih Persik Kediri, Ini Catatan Statistik Divaldo Alves
-
DPRD Jatim Bongkar Rahasia Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
Massa Aksi Tolak UU TNI Surabaya: Ada Pasal-pasal yang Dapat Menyempitkan Masyarakat Sipil