Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 29 Juli 2021 | 10:05 WIB
Khofifah Indar Parawansa (Instagram.com/khofifah.ip)

SuaraJatim.id - Kabar menggembirakan dari RSUD Dr Soetomo Surabaya. Kini, penghuni kamar isolasi khusus pasien Covid-19 sudah mulai melandai. Hal ini disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Padahal, bila mengingat kondisi dua pekan lalu dimana pasien penuh hingga meluber ke parkiran. Kondisi saat itu menyebabkan rumah sakit kewalahan akibat lonjakan kasus yang melejit tinggi.

Data terbaru kondisi rumah sakit sudah diterima oleh Khofifah. Foto-foto ruang isolasi nampak lengan juga dikirimkan oleh Direktur Utama RSUD Dr Soetomo dr Joni Wahyuhadi.

"Kalau kita melihat sesungguhnya ruang-ruang isolasi di rumah sakit itu sudah mulai ada pelandaian. Dulu di RSUD Dr Soetomo, tiga minggu lalu mungkin kita lihat ada yang sampai di selasar," kata Gubernur Khofifah, dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Rabu (28/7/2021) petang.

Baca Juga: Partisipasi Tangani Kasus COVID-19 di Surabaya, PDAM Bantu 10 Ambulans

"Saya minta diupdate difoto Dirut RSUD Dr Soetomo dr Joni saya melihat sudah lengang di UGD," kata Khofifah melanjutkan.

"Dulu UGD-nya saja enggak cukup sampai masuk ke selasar. Salah satu mungkin teman-teman bisa melihat suasananya seperti itu. Sehingga di Jatim ini antara kenaikan kasus dengan hunian di rumah sakit itu flat aja," katanya.

Lebih lanjut ia membeberkan tingkat keterisian bed rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) Jatim per Rabu (28/7/2021) sore kemarin. BOR isolasi 75 persen, BOR ICU 82 persen, dan BOR RS Darurat Lapangan 52 persen. Khofifah menyebut jika angka tersebut mengindikasikan pelandaian.

"Nah, sekarang bahkan sudah mulai melandai," ujarnya menandaskan.

Namun pihaknya mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Karena pelandaian ini bukan berarti Covid-19 telah selesai. "Tetaplah waspada, tetap melakukan mitigasi dengan seksama," ucapnya.

Baca Juga: Begal Sadis Beroperasi di Sebelas TKP di Sidoarjo-Surabaya-Madura Dibekuk Polisi

Oleh sebab itu, Gubernur Khofifah meminta Pangdam Brawijaya dan Kapolda Jatim melakukan pengecekan ruang isolasi terpusat (isoter) secara berkala. Terutama agar masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah bisa pindah ke ruang isoter tersebut agar termonitor.

"Jadi yang isolasi di rumah, ini diseyogyakan untuk mengikuti isolasi terpusat supaya termonitor kondisinya karena ada yang mungkin butuh obat, ada yang mungkin butuh oksigen, kalau di rumah mungkin tidak bisa semua bisa terfasilitasi gitu," katanya.

Dia menambahkan, keberadaan ruang isoter lebih terkelola dan terkoneksi langsung dengan rumah sakit rujukan.

"Rumah sakit rujukan ini menjadi penting, seluruh koordinator isoter itu harus terkoneksi dengan rumah sakit rujukan," ujarnya.

"Karena ada yang tiba-tiba kondisinya menurun dia harus dirawat di rumah sakit. Lha koordinator isoter harus terkoneksi dengan rumah sakit rujukan," kata Khofifah memungkasi.

Load More