SuaraJatim.id - Angka kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Malang Jawa Timur bisa dibilang tinggi. Pemkab setempat menyiapkan rumah isolasi yang ada di setiap kecamatan.
Perawatan terhadap pasien Covid-19 ini juga menjadi perhatian pemkab. Terbaru, pemkab bahkan sampai menyiapkan obat atau ramu-ramuan jamu tradisional bagi warga yang menjalani isolasi terpusat (isoter).
Hal ini disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto. Ia pun berjanji memberikan jamu tradisional pada seluruh pasien isolasi terpusat (isoter).
"Nanti kita sediakan obat dan jamu tradisional gratis untuk seluruh pasien Isoter, hasil kerjasama dengan relawan. Nanti relawan akan menghandle semua fasilitas tambahan tersebut," kata Didik, dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Kamis (29/7/2021).
Selain obat-obatan dan jamu tradisional, Wabup melanjutkan, di setiap Isoter disiapkan konsultasi dokter khusus yang menangani pasien.
"Dokter konsultasi tersebut di akses secara online hasil kerjsama Universitas Muhammadiyah Malang dan Rumah Sakit Islam Malang supaya nanti keluhan keluhan pasien dapat di onsultasikan secara cepat dan tindakannya apa, kita tinggal menindak lanjuti anjuran dokter tersebut," bebernya.
Dengan Isoter ini, Didik berharap wabah COVID-19 bisa menyakinkan diri sendiri dengan didukung pendampingan dari semua pihak dengan fasilitas yang tersedia di tempat Isoter tersebut.
"Dengan fasilitas penunjang yang nyaman, harapannya akan timbul pada diri pasien lebih percaya diri semangat untuk berusaha sembuh dari covid 19 ini," terang dia.
Didik menambahkan, pada pelaksanaan di lapangan, nantinya tim COVID-19 Hunter juga bakal bekerja sama dengan perangkat desa dan didukung semua pihak.
Baca Juga: Keterbatasan Fisik Tak Halangi Pasutri di Malang Ini Berjuang Mendapat Vaksin COVID-19
"Nanti Covid Hunter dan Pemerintahan Desa menjadi pelaksana di lapangan di dukung Intruksi Bupati Malang untuk Pemerintah Desa bahwa hari ini kita melaksanakan Gerakan Penyelamatan Nyawa, yang tujuan utamanya gerakan kesehatan jangan sampai kehadiran, kita membunuh yang lain," ujarnya menegaskan.
Berita Terkait
-
Keterbatasan Fisik Tak Halangi Pasutri di Malang Ini Berjuang Mendapat Vaksin COVID-19
-
Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang Ciptakan Sosis Berbahan Ikan Barakuda dan Singkong
-
Mahasiswa PMM UMM Kenalkan Inovasi Produk Ikan Nila
-
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Menewaskan Warga Kabupaten Malang
-
IDI Malang Buka Layanan Konsultasi Gratis Bagi Pasien Isoman, Begini Caranya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Geger 7 Ekor Ular Piton Muncul di Tempat Sampah Sekolah Surabaya, Waspada Musim Hujan!
-
Kecelakaan Tragis di Tol Jombang, Pejalan Kaki Tewas Usai Tabrakkan Diri ke Truk Box!
-
Derita Warga Korban Erupsi Gunung Semeru: Rumah Tertimbun, Yang Tersisa Selimut dan Bantal!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Pelukan di Bawah Abu Gunung Semeru: Kisah Dramatis Imron Hamzah Gendong Putra Lari dari Wedus Gembel