Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Sabtu, 31 Juli 2021 | 18:38 WIB
Salah satu proses pembangunan proyek jalan tol Trans-Sumatera di daerah Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (10/10/2014). [Antara/Septianda Perdana]

SuaraJatim.id - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul mulai menggulirkan program padat karya. Program tersebut rencananya akan digelar pada Agustus mendatang baik yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemda DIY ataupun dari sumber anggaran DPRD Bantul.
 
Sekretaris Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti mengatakan, jika dana yang bersumber dari BKK ada 60 lokasi dengan anggaran masing-masing titik Rp160 juta. Pengerjaan dilakukan mulai 4 Agustus 2021 dan dikerjakan selama 18 hari. 

“Rencananya Bupati Bantul Bapak Abdul Halim Muslih akan meletakan batu pertama kegiatan di wilayah Pajangan,” kata Tirul kepada wartawan, Sabtu (31/7/2021). 

Pihaknya memperkirakan, sepekan setelahnya akan dimulai proyek padat karya yangbersumber dari APBD Bantul untuk 103 titik. Untuk nilai anggarannya di setiap titik Rp100 juta. Pengerjaan dilakukan selama tiga minggu. 

“Dalam pelaksanaan proyek harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) karena saat ini dalam situasi pandemi Covid-19,” kata dia.

Baca Juga: Viral, Kurir Ekspedisi Dibayar Pakai Uang Mainan Saat COD di Depan SMPN 2 Pleret Bantul

Kegiatan padat karya, sambungnya, diharapkan bisa memberikan solusi terkait dengan kesulitan yang dialami masyarakat. Misal ada yang bekerja dirumahkan bahkan hingga mengalami PHK sebagai dampak pandemi. 

“Banyak orang-orang yang mengalami hal tersebut, dan saya berharap adanya padat karya ini menjadi salah satu cara untuk membantu kondisi yang ada, walaupun sifatnya jangka pendek,” terang Tirul. 

Dan juga diharapkan perekonomian masyarakat ikut terdongkrak, khususnya di wilayah yang mendapat  program padat karya.

“Misalnya warung-warung juga ikut laris dengan adanya program. Itu harapan kami," ucapnya. 

Ke depannya dalam bekerja, para pekerja atau anggota kelompok juga mendapat Hari Orang Kerja (HOK). Untuk proyek padat karya BKK  digarap dua kelompok atau 52 orang. 

Baca Juga: Imbas PPKM, Bantul Kehilangan Pendapatan Asli Daerah Miliaran Rupiah

"Untuk proyek APBD dikerjakan satu kelompok yang terdiri dari 26 orang mulai ketua kelompok, tukang, hingga pekerja," tambahnya.

Load More