SuaraJatim.id - Beredar foto-foto ustaz Yahya Waloni sakit memakai selang oksigen di media sosial. Ustaz yang dikenal keras ini nampak terbaring di ranjang orang sakit.
Namun sampai sekarang belum ada kepastian apakah Yahya Waloni terbaring sakit karena Covid-19 atau bukan. Pegiat media sosial Denny Siregar mengunggah kabar sakitnya Ustaz Yahya ini ke akun Instagramnya @dennysirregar.
"Belum jadi Presiden sudah tumbang diserang tentara Allah," demikian tulis akun Denny Siregar melalui akun Instagram, Senin (9/8/2021).
Kabar sakitnya Yahya Waloni juga dikomentari Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya. Ia turut mendoakan pendakwah Yahya Waloni yang dikabarkan sedang sakit.
Baca Juga: Yahya Waloni Diracun Orang, Hidung dan Kuping Berdarah Tapi Tak Mati, Pelaku Masuk Islam
Dikutip dari terkini.id, jejaring media suara.com, Yunarto Wijaya mengatakan bahwa Yahya Waloni tetap berhak mendapatkan doa dari orang yang agamanya pernah ia hina dengan kasar.
"Sekasar apapun Anda pernah menghina kepercayaan/agama orang lain, Anda tetap berhak mendapatkan doa dari yang pernah Anda hina," katanya.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter Yunaryowijaya pada Senin, 9 Agustus 2021. "Semoga dipulihkan dari penyakit Covid 19 Ustad Yahya Waloni… God Bless," ungkapnya.
Pernyataan Yunarto Wijawa sontak mendapat beragam respons dari pengguna Twitter lainnya. Salah satunya yakni Sekretaris Jenderal Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas), Dedek Prayudi atau Uki.
"Aku memilih gak mendoakan apa-apa," katanya.
Baca Juga: Tak Percaya Covid-19, Ustaz Yahya Waloni: Biarpun Mati Saya Enggak Mau Pakai Masker
Tanggapan Uki kemudian dibalas oleh Yunarto. Ia mengatakan bahwa tidak apa jika Uki tidak mendoakan. Yunarto mengakui bahwa ia sendiri pun belum yakin apakah sudah bisa mendoakan dengan tulus.
Kendati demikian, ia juga tak setuju apabila orang-orang menyerang orang lain yang sedang tak berdaya.
Kolom komentar Yunarto Wijaya, beberapa juga nampak turut mendoakan Yahya Waloni, namun ada juga yang mengungkit pernyataannya semasa masih sehat.
"Si YahWal itu mungkin ‘diinfeksi makhluk halus’, bukan covid. Atau kalaupun covid, itu hanya permainan virus covid saja dengan dirinya. virus kan hanya permainan katanya di suatu chanel youtube," kata Pdaeli.
"Sebagai sesama umat manusia mahluk ciptaanNya, saya berdoa semoga Yahya Waloni dipulihkan dari sakit yang dideritanya. Namun hidup dan mati manusia biarlah itu Rahasia Ilahi. Hanya kepadaNya kita memohon," kata YudhistiraJPD1.
Tak percaya Covid-19
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Yahya Waloni Diracun Orang, Hidung dan Kuping Berdarah Tapi Tak Mati, Pelaku Masuk Islam
-
Tak Percaya Covid-19, Ustaz Yahya Waloni: Biarpun Mati Saya Enggak Mau Pakai Masker
-
Foto Ustaz Yahya Waloni Terbaring Lemah Beredar, Diinfus Hingga Dipasang Selang Oksigen
-
Mohon Doa Kesembuhan, Beredar Foto Ustadz Yahya Waloni Sakit Pakai Selang Oksigen
-
Tolak Pakai Masker Meski Mati, Kini Ustadz Yahya Waloni Jatuh Sakit, Hidung Pakai Oksigen
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
-
3 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan dengan Jeroan Gahar, Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
Terkini
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!
-
Strategi BRI Himpun Dana Murah Demi Stabilitas Pembiayaan Jangka Panjang
-
Hasil Survei Indikator Beberkan 100 Hari Kerja Khofifah-Emil
-
Cara Pemkot Surabaya Tangani Anak Nakal, Masukkan ke RIAS
-
Wagub Jatim Gerilya Kawal Investasi dari Jepang Tanpa Bebani APBD