Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 19 Agustus 2021 | 07:50 WIB
Ilustrasi makanan atau kue manis. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Jangan berlebihan mengkonsumsi gula. Sebab bila berlebihan dan ketahuan kadar gula di badan tinggi maka bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Apalagi bagi pasien Covid-19.

Ingat, gula darah menjadi salah satu penyakit momok penyakit membahayakan bagi manusia era sekarang ini. Ada banyak jenis makanan dan jajanan manis di jual di pasaran. Sakit gula juga bisa menyerang anak kecil hingga orang dewasa.

Kementerian Kesehatan menyatakan batas konsumsi gula per hari hanya 4 sendok makan per hari. Anjuran ini tidak berbeda jauh dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sejak tahun 2015 merekomendasikan batas asupan gula yang berupa free sugar baik pada anak atau dewasa yakni maksimal 10 persen dari total energi.

Free sugar yakni gula yang ditambahkan ke dalam produk makanan atau minuman, serta yang secara alami terdapat dalam madu, sirup, fruit juice concentrate.

Baca Juga: Peringkat Buah Berdasarkan Kandungan Gula dan Berita Kesehatan Menarik Lainnya

Ini artinya bila orang dewasa sehat di Indonesia membutuhkan 2000 kalori per hari, maka 10 persen dari jumlah ini yakni 200 kalori atau setara 50 gram, menurut perhitungan Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia Cabang Banten, Juwalita Surapsari,

Tetapi pada kenyataannya, tak semua orang mematuhi rekomendasi ini, terutama di masa pandemi yang sudah melanda dunia lebih dari setahun terakhir.

Juwalita yang menyelesaikan bidang gizi klinik di PPSI Ilmu Gizi Klinik Universitas Indonesia itu mengatakan, tren F&B pada tahun 2020-2021 memperlihatkan hampir 7 juta orang Indonesia memesan martabak manis pada tahun 2020.

Tak hanya itu, setiap 10 detik ada 1 teh susu varian hazelnut yang masuk dalam pesanan. Bila dihitung, dalam 1 potong martabak manis terkandung gula sekitar 12 gram atau sekitar 1 sendok makan. Sementara teh susu berukuran 500 ml bisa mengandung 102,5 gram gula.

"Kebayang kalau 50 gram sudah batas atas (gula) yang diperbolehkan nah ini dua kalinya. Orang akan jadi cenderung kelebihan gula. Dalam 1 gelas teh susu 500 ml gulanya bisa sampai 8 sendok makan," ujar dia yang berpraktik di RS Pondok Indah-Pondok Indah, RS PELNI dan Prodia Health Care Bintaro itu dalam sebuah webinar, dikutip Kamis.

Baca Juga: Cara Aman Konsumsi Makanan Manis Tanpa Takut Gula Darah dan Berat Badan Naik

Lalu apa yang terjadi bila kelebihan gula? Asupan gula berlebihan bila berlangsung terus menerus bisa menyebabkan berbagai manifestasi masalah kesehatan mulai dari obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, kulit makin menua, gigi berlubang, orang cenderung overeating, penyakit ginjal dan liver.

Selain itu, inflamasi atau peradangan juga bisa terjadi dan ini perlu diwaspadai khususnya mereka yang menjalani isolasi mandiri akibat COVID-19. Saat seseorang mengalami infeksi, maka tubuhnya akan berusaha melawan dengan menghasilkan respon inflamasi atau peradangan.

Juwalita mengatakan, konsumsi gula tinggi menyebabkan respon inflamasi yang berlebihan dan ini akan berbanding lurus dengan gejalanya.

Di sisi lain, lingkungan dengan kadar gula tinggi disukai virus dan memudahkannya untuk bertambah banyak atau bereplikasi. "Jangan sampai yang tadinya gejala ringan tiba-tiba saja dibawa ke rumah sakit karena gejalanya berat," tutur Juwalita.

Hal lain yang terjadi akibat asupan gula berlebihan yakni melemahnya sistem imun tubuh. Studi menunjukkan, asupan tinggi gula menyebabkan menurunnya kemampuan fagosit sela imun dalam memusnahkan infeksi. Tak hanya itu, diet tinggi gula juga akan mengacaukan aktivasi sistem imunitas bawaan.

Tak sampai pada kesehatan fisik, kelebihan gula juga bisa berdampak buruk pada kondisi psikologis seseorang. Juwalita mengatakan, kadar gula darah yang naik dan turun secara cepat akibat konsumsi makanan atau minuman tinggi gula bisa berdampak pada kondisi psikologis seseorang.

Load More