SuaraJatim.id - Kasus dugaan fetish mukena mencuat di Kota Malang Jawa Timur. Sudah tiga orang melapor menjadi korban kasus tersebut.
Ketiga korban juga sudah melaporkan pelaku berinisial D ke Polresta. Dari pengaduan ketiganya, saat polisi telah mendalami unsur pidana dalam kasus tersebut.
Hal itu disampaikan Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermantounsur. Menurut dia, pendalaman unsur pidana penting untuk menjerat terduga pelaku.
"Dalam tahap ini masih kita lakukan penyelidikan terhadap dugaan kasus fetish itu. Bagaimana orang ini (korban) dihubungi oleh calon tersangka untuk mengirimkan foto atau melakukan photoshoot," kata pria yang akrab disapa Buher itu, dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Kamis (26/8/2021).
Untuk kronologis mencuatnya kasus ini sendiri bermula dari unggahan salah satu korban, yakni JT melalui akun twitternya @jeehantz yang membuat thread kronologi kejadian bagaimana ia menjadi korban fetish mukena yang dilakukan D.
D adalah pemilik dari akun @griya_mukena_malang, bertemu dengan para korban. D mengaku sebagai fotografer dari para korban difoto untuk katalog bisnis mukenanya.
Kasus ini kemudian mencuat ke ranah hukum setelah AZ yang juga menjadi perwakilan dari keseluruhan korban melaporkan kasus ini ke polisi karena merasa foto-foto hasil jepretan D disalahgunakan.
"Tapi foto tersebut diunggah disalah satu akun twitter yang di sana menyatakan bahwa itu kelompok fetish. Nah ini masih kami dalami siapa yang mengunggah. Apakah kelompok ini benar-benar pelaksana fetish atau gimana," ungkap Buher.
Oleh karena itu, Buher pun telah meminta tim ahli cyber crime untuk bisa mengecek dan menelusuri berbagai akun dan komentar dari unggahan postingan terduga pelaku, yakni D.
Baca Juga: Viral! Anjing Tewas Ditembak Lalu Diseret Diduga di Malang, Warganet: Keji
"Kami juga menggunakan ahli bahasa. Ini masih kami lakukan pendalaman," katanya.
Terakhir, dari adanya tiga korban yang telah melakukan pengaduan kepada pihak Polresta Malang Kota, Buher sangat berterima kasih, karena hal itu sangat membantu dalam melakukan penyelidikan.
"Nah nanti untuk korban-korban lain kalau terduga berkenan, Polresta Malang Kota juga akan melakukan jemput bola. Kami bisa berkomunikasi, tim kami juga bisa mendatangi yang bersangkutan selama kita menjaga prokes (protokol kesehatan)," ucapnya terkait penyelidikan kasus fetish mukena.
Berita Terkait
-
Viral! Anjing Tewas Ditembak Lalu Diseret Diduga di Malang, Warganet: Keji
-
Polresta Malang Kota Bagikan 5 Ton Beras Bagi Difabel Terdampak Pandemi
-
UPDATE COVID-19: Tersisa Empat Daerah Zona Merah di Jatim
-
Catat! Info Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Malang Agustus - September 2021
-
Para Pekerja Telah Vaksinasi, Pengelola Mal di Kota Malang Siap Jalankan Prokes
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
2 Dusun Diterjang Awan Panas Semeru, Puluhan Rumah Rusak di Lumajang!
-
Nasib 178 Pendaki Semeru, Dievakuasi dari Ranu Kumbolo!
-
BRI Perkuat Kinerja Lewat Layanan Emas dan Digital Tring!
-
Gunung Semeru Ditutup Total Usai Erupsi, Ratusan Pendaki Bertahan di Ranu Kumbolo!
-
Status Gunung Semeru Level Awas! Warga Diminta Jauhi Zona Berbahaya