Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 26 Agustus 2021 | 14:14 WIB
Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani saat melepaskan ekspor kacang hijau ke Filipina. (SuaraJatim/Amin Alamsyah)

SuaraJatim.id - Komoditas kacang hijau asal Kabupaten Gresik makin dinikmati di pasar luar negeri. Setidaknya, ada sebanyak 650 ton kacang hijau berhasil dirkspor di Filipina pada tahun 2021 ini.

Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani mengatakan, tingginya ekspor kacang hijau dinilai sangat positif di tengah lesunya perekonomian karena pandemi Covid-19. Menurutnya ini menunjukkan dunia pertanian di Gresik cukup bagus.

Hal ini sekaligus disebut menjadi angin segar sebab ditengah lesunya perekonomian karena pandemi Covid-19 bidang pertanian malah terlihat produktif.

"Ada total 650 ton dengan target seribu ton yang akan diekspor ke Filipina selama setahun ini," jelas Fandi Ahmad Yani, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Perkuat Ketahanan Usaha, Semen Gresik Buka Kick Off Meeting BCMS

Melihat potensi di bidang pertanian di Gresik, tidak menuntut kemungkinan, kata Yani, komoditas lain seperti mangga dan buah lainnya juga akan dipasarkan luar negeri. Seperti di Singapura dan Malaysia.

"Dengan peluang tersebut kita masih mencari potensi. Menggali pertanian yang ada. Bisa jadi pengiriman mangga, di beberapa negara asia," tuturnya.

Sementara itu Direktur PT Argotani Sukses Makmur, Sumanto mengatakan, dalam pengiriman kali ini ada sebanyak 25 truk kontainer yang dikirimkan ke Filipina.

Tingginya permintaan disebabkan karena kebutuhan masyarakat di sana dalam sehari mencapai 60 hingga 70 persen.

"Disana kacang hijau menjadi makanan kebutuhan setiap hari, selayaknya nasi kalau di Indonesia," terangnya.

Baca Juga: Catat Penjualan Rp770 Juta Selama Setahun Bupati Rembang Apresiasi Rumah BUMN Semen Gresik

Untuk itu, ia berharap agar potensi pertanian di Kabupaten Gresik tetap produktif demi memunuhi kebutuhan ekpors di negara Filipina.

Di Gresik sendiri, daerah yang berpontensi memproduksi kacang hijau. Antara lain, di Kecamatan Benjeng, Balongpanggang, Bungah hingga Panceng.

"Kualitas di Gresik paling dinikmati karena tekstur tanahnya yang berbeda dari daerah lain. Di Gresik jenis kacang hijaunya lebih besar dan buram. Nah ini tinggal strateginya bagaiamana supaya tetap produktif," tuturnya.

Kendati demikian pihaknya menyampaikan, kendala paling berat dialami para petani selama ini adalah hama tikus yang semakin mewabah. Dinas Pertanian (Distan) Gresik diminta agar menyelesaikan persoalan tersebut.

"Tanah di Gresik ini kan tadah hujan. Sangat cocok untuk menanam kacang hijau yang tak membutuhkan air banyak," katanya menegaskan.

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More