SuaraJatim.id - Sejak ditangkap beberapa waktu lalu, sampai sekarang Muhammad Yahya Waloni masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Seperti disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Yahya Waloni (MYW), tersangka dugaan penodaan agama, mengalami pembengkakan jantung.
"Jadi hasil pemeriksaan dari rumah sakit ada pembengkakan jantung," kata Ramadhan di Jakarta, Jumat 27 Agustus 2021. Informasi ini disampaikan setelah penangkapan Yahya Waloni.
Ramadhan menjelaskan, penceramah yang dikenal keras itu dibantarkan ke Rumah Sakit Polri pada Kamis (26/8) malam sekitar pukul 22.00 WIB karena kondisinya lemas. "Yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung," kata Ramadhan.
Baca Juga: Yahya Waloni Sakit, Sang Istri Ungkap Permintaan Menyentuh Kalbu ke Bareskrim Polri
Sementara itu, update kondisi terkini disampaikan Kabid Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri Kombes Yayok Witarto. Dikutip dari hops.id, jejaring media suara.com, Ia mengatakan kondisi Yahya Waloni stabil.
"Masih (dirawat). Kondisinya sadar, membaik atau stabil," kata Yayok Witarto saat dihubungi, Senin (30/08/2021) pagi.
Walau begitu, Witarto tak bisa menjelaskan secara rinci seputar apa saja yang dilakukan untuk memberikan penanganan medis pada Yahya Waloni. Yang pasti, Ia membuka kemungkinan kalau Yahya segera dipulangkan ke penyidik Bareskrim dalam waktu dekat.
Jika memungkinkan, Yahya Waloni sudah bisa keluar dari RS dalam pekan ini. "Secepatnya, bila terus stabil," ujar dia.
Sebelumnya, Yahya Waloni ditangkap oleh Bareskrim Polri atas laporan sejumlah orang. Dasar penangkapan Yahya atas Laporan Polisi Nomor 0287/IV/2021/BareskrimPolri, tanggal 27 April 2021.
Baca Juga: Komentari Penangkapan Yahya Waloni, Ali Mochtar Ngabalin: Sok Pintar Ilmunya Dangkal
Yahya dilaporkan karena telah melakukan suatu tindakan pidana yaitu berupa ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dan juga penodaan terhadap agama tertentu melalui ceramah yang diunggah pada video di akun YouTube Tri Datu.
Dari perbuatan yang telah dilakukannya, Yahya disangkakan dengan beberapa pasal, antara lain pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45a ayat (2) di mana dalam pasal tersebut diatur bahwa dengan sengaja dan tidak sah menyebarkan informasi yang akan menyebabkan permusuhan, kebencian berdasarkan SARA. Lalu, juga disangkakan Pasal 156 huruf a KUHP, yaitu melakukan penodaan terhadap agama tertentu.
Yahya Waloni terancam pidana penjara selama enam tahun. Dalam kasus ini, Yahya dilaporkan bersama pemilik akun YouTube Tri Datu. Dalam video ceramah itu, Yahya Waloni menyampaikan bahwa Bible (Injil) tak hanya fiktif, tapi juga palsu.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Pemkot Surabaya Turun Tangan Dampingi Siswa SMAK Gloria yang Dipaksa Ivan Sugianto Menggonggong
-
Misteri Tewasnya Siswi MI Banyuwangi, Diduga Jadi Korban Pemerkosaan
-
Pengamat Unair Soroti Undecided Voters Survei Litbang Kompas: 50 Persen Sudah Tentukan Pilihan
-
Pilgub Jatim Masih Dinamis, Hasil Survei Terus Bergerak
-
Foto Penangkapan Ivan Sugianto Viral, Warganet Sempat Curiga Ada yang Aneh