SuaraJatim.id - Iklim bisnis di sektor UMKM dinilai bisa cepat recovery sepanjang kuartal III 2021, jika dampak penyebaran varian Delta virus Covid-19 bisa ditekan, aktivitas ekonomi tumbuh bergulir dengan memperhatikan protokol kesehatan (prokes), dan setelah vaksinasi masif yang dilakukan pemerintah.
Hal ini dapat dilihat dari hasil BRI Micro & SME Index (BMSI), yang memberi gambaran umum kondisi UMKM di Indonesia setiap kuartal. BMSI merupakan indeks pertama yang merekam kondisi UMKM secara rutin di Indonesia.
Melalui indeks ini, bisa diketahui kinerja pelaku UMKM pada kuartal tertentu, serta ekspektasi mereka dalam kurun 3 bulan ke depan.
Direktur Riset BRI Research Institute, Anton Hendranata mengatakan, sebenarnya kondisi pelaku UMKM semakin baik dan optimistis pada kuartal II tahun 2021. Menurutnya, pada kuartal II 2021, indeks pelaku UMKM yang ditunjukkan BRI Micro and SME Index (BMSI) meningkat signifikan dari posisi kuartal I 2021, yakni dari level 93 menjadi 102,6.
Optimisme pada kuartal II 2021 tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 melanda. Sebelumnya, sejak awal pandemi hingga kuartal I 2021, indeks BMSI selalu ada di zona pesimis atau di bawah 100.
Optimisme pelaku UMKM pada kuartal II 2021 didukung oleh aktivitas masyarakat yang meningkat signifikan, karena turunnya penyebaran Covid-19 dan vaksinasi yang cakupannya meluas. Iklim usaha UMKM pada periode tersebut pun meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan pada Ramadan dan perayaan Idul Fitri.
Hal ini kemudian diperkuat oleh panen raya bahan makanan dan kenaikan harga komoditas. Selain itu diperkuat adanya stimulus, berupa penghapusan PPN rumah tapak dan rumah susun yang menguntungkan industri konstruksi sebagai sektor padat karya.
Namun optimisme pelaku UMKM sempat luruh memasuki kuartal III tahun ini. Sebabnya, kata Anton, Varian Delta memperburuk dampak pandemi, sehingga pemerintah membatasi interaksi masyarakat, termasuk kegiatan ekonomi secara langsung. Hal ini membuat indeks ekspektasi pelaku UMKM menurun menjadi 88,1.
“Berarti jika pendemi bisa dikendalikan dan aktivitas masyarakat kembali berangsur normal, maka ekspektasi pelaku UMKM dapat meningkat lagi secara cepat. Kita masih punya peluang besar untuk membalikkan keadaan ini,” kata Anton, yang merupakan Chief Economist BRI.
Baca Juga: BRI Micro dan SME Index Sebut Vaksinasi dan Prokes Jadi Kunci Bangkitnya UMKM
Ia menekankan, harapan dan ekspektasi pelaku UMKM sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi dan menekan penyebaran virus Covid-19. Survei BMSI kuartal II 2021 dilakukan di 33 provinsi, dengan jumlah responden 6.009 nasabah UMKM.
Jumlah responden ini naik 7,5% dari survei kuartal I lalu, yaitu 5.588 nasabah. Adapun margin of error sekitar 1,3%, metode sampling yakni stratified systematic random sampling, dengan periode survei mulai 28 Juni - 30 Juli 2021.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan, dari hasil riset BMSI pelaku UMKM tersebut, yang terpenting saat ini adalah mengupayakan second wave pandemi dapat segera diatasi, sehingga kondisi ekonomi nasional pada kuartal ketiga 2021 dapat segera membaik.
BRI pun siap membalikkan kondisi, agar pelaku UMKM lebih optimistis. Menurut Sunarso, strateginya ada dua.
Pertama, membangun ketahanan terhadap kesehatan. Salah satu upaya konkret BRI adalah membantu program vaksinasi pemerintah.
“Untuk mempercepat pemulihan ekonomi, mau tidak mau, kita harus melakukan vaksinasi, karena krisis kali ini game changer-nya adalah di bidang kesehatan. Dengan dicapainya kekebalan kelompok melalui vaksinasi, maka pandemi akan dapat diatasi sehingga aktivitas perekonomian dapat kembali berjalan normal," ungkap Sunarso.
Kedua, membangun ketahanan ekonomi yang pertumbuhannya diakselerasi melalui stimulus yang tepat. Dari sisi perbankan, pihaknya siap memacu pertumbuhan kredit.
”Salah satu faktor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan kredit itu sendiri. Menurut saya, ini yang simultan saja kita lakukan,” ujarnya menegaskan.
BRI telah memetakan sektor-sektor strategis terkait UMKM yang bisa memutar laju ekonomi setelah menyerap kredit. Dari risetnya, sektor-sektor tersebut adalah manufaktur, pertanian, kehutanan, perikanan, dan yang paling dominan adalah akomodasi serta makanan juga minuman.
“Sektor-sektor tadi itu memiliki kontribusi yang besar terhadap PDB. Yang kedua kontribusi yang besar terhadap penyerapan tenaga kerja,” pungkas Sunarso.
Tag
Berita Terkait
-
Mahasiswa KKN 37 BTV UNEJ Bangkitkan UMKM Jamu Herbal di Desa Sukoreno
-
Vaksinasi Covid-19 Bagi Penyintas Hemofilia di RSUD Tangerang
-
Pesantren Jadikan Vaksinasi COVID-19 sebagai Syarat Masuk, Begini Reaksi Presiden Jokowi
-
BRI Terbitkan Prospektus Right Issue untuk Memperkuat Pertumbuhan Bisnis Perseroan
-
Perkuat Pertumbuhan Bisnis Perseroan, BRI Terbitkan Prospektus Right Issue
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Apresiasi pada Paskibraka Nasional, BRI: Dukungan terhadap Dedikasi dan Kedisiplinan
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025