SuaraJatim.id - Mayoritas daerah di Jawa Timur sudah masuk zona kuning atau resiko rendah penularan. Hanya satu daerah saja yang masih masuk zona oranye atau resiko sedang, yakni Kota Blitar.
Kndisi ini menjadikan Jatim sebagai provinsi pertama di Indonesia dan sempat menjadi satu-satunya provinsi level 1 Pemberlakuan Pembatasan Aktivitas Masyarakat (PPKM). Hanya saja, petanyaan muncul kenapa cuma Kota Blitar masih oranye, padahal Kabupaten Blitar pun sudah kuning?
Menanggapi persoalan itu Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, berdasarkan indikator penentuan Zona penyebaran Covid 19, pelaksanaan testing dan tracing di Kota Blitar masih rendah atau belum maksimal. Sehingga Kota Blitar hingga kini masih bertahan pada Zona Oranye.
"Indikator penetapan status Zona dan level PPKM itu bermacam macam, jadi kenapa Kota Blitar hingga kini masih berstatus Zona Oranye karena tingkat pelaksanaan testing dan tracing masih rendah atau belum maksimal," ucapnya, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Minggu (19/09/2021).
Baca Juga: Bapak-bapak Ini Embat Sepeda Pancal Milik Bocah SD di Alun-alun Gresik
Menurut Santoso, pelaksanaan testing dan tracing rendah, karena tingkat kesadaran masyarakat Kota Blitar untuk menjalani tes Covid 19 masih rendah. Mayoritas masyarakat tidak mau mengikuti testing dan tracing karena merasa takut dan malu.
"Padahal manfaat testing dan tracing ini sebenarnya bagus, tapi mayoritas masyarakat masih takut dan enggan untuk menjalani tes Covid 19. Saat ini, kami tengah masif melakukan testing dan tracing kepada masyarakat," ungkap dia.
Perlu diketahui, penetapan status zona penyebaran Covid-19 dilakukan oleh pemerintah pusat. Selain itu, kondisi tiap daerah berbeda dalam penetapan zona penyebaran Covid-19.
Berita Terkait
-
Sampang Mencekam: Konflik Pilkada Renggut Nyawa Pendukung Calon Bupati
-
Berapa UMP Jawa Timur 2025? Cek Bocoran Terbaru dan Simulasi Hitungannya
-
Penangkapan Ivan Sugianto Dicurigai Pakai Stuntman, Mahfud MD: Itu Asli
-
Polisi Tegaskan Ivan Sugianto Asli yang Ditangkap: Bukan Stuntman
-
Lebih Pilih Ngadu ke Gibran Ketimbang Pemda, Warga Jaktim: Lebih Percaya di Sini
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Inilah Isi Tim Khusus Polda Jatim yang Ditugaskan Jaga Pilkada Sampang
-
Terungkap Bunker Milik Bandar Narkoba di Surabaya, Isinya Bikin Syok
-
Geger! Diduga Paslon Pilwali Kota Blitar Diduga Bagi-bagi Uang dan Sembako
-
Ambles, Rumah di Ponorogo Terperosok dalam Lubang 5 Meter
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta