SuaraJatim.id - Survei terbaru terkait Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia menyatakan kalau mayoritas masyarakat negeri menolak bila Pancasila diubah.
Survei ini dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di Jakarta. Dalam rilisnya, hasil survei mengenai persepsi publik terhadap Pancasila dan menemukan mayoritas responden percaya Pancasila merupakan dasar negara yang ideal dan tidak perlu diubah.
Seperti dijelaskan Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad, temuan secara umum, komitmen warga terhadap Pancasila sangat tinggi.
"Mayoritas warga dalam hal ini 82 persen (responden) menilai Pancasila adalah rumusan terbaik dan tidak boleh diubah atas alasan apapun untuk Indonesia yang lebih baik," katanya dalam rilis secara virtual, Jumat (01/10/2021).
Baca Juga: Kata Mereka soal G30S, Silet hingga Wacana Basi Tiap Tahun
Walaupun demikian, Saidiman melanjutkan ada 10 persen responden yang berpendapat Pancasila merupakan buatan manusia sehingga ada kemungkinan itu tidak sempurna dan dapat diubah.
Kemudian, ada 2 persen responden yang menilai sebagian besar sila dalam Pancasila perlu diubah, sementara 1 persen lainnya yakin beberapa sila perlu diubah.
"Saya kira kalau ada satu kelompok yang berusaha mengubah Pancasila, itu artinya dia berhadapan dengan mayoritas publik Indonesia. 8 dari 10 orang Indonesia tidak menginginkan perubahan pada Pancasila. Kira-kira demikian," kata Saidiman, peneliti kebijakan publik dan politik SMRC.
Temuan lain SMRC terkait persepsi publik terhadap Pancasila menunjukkan mayoritas responden berpendapat negara dan pemerintahan tidak boleh dijalankan hanya berdasarkan ajaran satu agama tertentu, melainkan menurut kesamaan antara berbagai agama sebagaimana tercermin dalam Pancasila dan diatur dalam UUD 1945.
Responden yang berpendapat demikian sebanyak 77 persen dari total 981 orang yang diwawancara oleh SMRC pada periode 15-21 September 2021.
Baca Juga: 3 Cara Rayakan Hari Kesaktian Pancasila ala Milenial dan Generasi Z
"Yang setuju negara dan pemerintahan dijalankan menurut ajaran agama Islam hanya 16 persen. Yang tidak menjawab tujuh persen," ujarnya.
Dari hasil itu, Peneliti SMRC yakin komitmen publik terhadap negara dan pemerintahan yang berjalan berdasarkan Pancasila cukup tinggi dan menguat dalam tujuh tahun terakhir.
SMRC menggelar survei terkait Sikap Publik pada Pancasila dan Ancaman Komunis demi meluruskan berbagai isu mengenai kebangkitan PKI dan ancamannya terhadap Pancasila.
Para responden merupakan warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas, atau yang telah memiliki hak pilih dalam pemilu, atau yang telah menikah. ANTARA
Berita Terkait
-
Alun-Alun Pancasila Kebumen, Destinasi Buka Puasa yang Anti-Mainstream!
-
Ketua Pemuda Pancasila Larang Anggota Minta THR ke Masyarakat atau Pelaku Usaha
-
Sehari Sebelum Pengesahan, Mahasiswa Trisakti Geruduk Gedung DPR Nyatakan Tolak RUU TNI
-
Kapan Lahirnya Ormas Pemuda Pancasila? Viral Diduga Segel Pabrik yang Tolak Bayar Setoran dan THR!
-
Viral Ormas Pemuda Pancasila Segel Pabrik Diduga Karena Tidak Mau Bayar Setoran
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
LKPJ Gubernur Jatim 2024: Fraksi DPRD Apresiasi dengan Sejumlah Catatan
-
Kronologi Mobil BMW Terbang di Tol Gresik yang Belum Tersambung
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan